TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melaksanakan sosialisasi dan workshop penyusunan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) wilayah Berau. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Berau Muharram, Selasa (16/7).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun rencana kontijensi menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya KKM di Kabupaten Berau. Hal ini sebagai bentuk kesiapsiagaan penanggulangan dalam menghadapi kemungkinan masuk dan keluarnya KKM di Bumi Batiwakkal. Kontijensi juga berarti rencana yang telah dirancang dan disepakati bersama.
Bupati Berau Muharram mengatakan, visi-misi pemerintah mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang makin mantap. Oleh karena itu, setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Baik itu di tempat pelayanan berstandar yang dilayani tenaga kesehatan berkompeten, serta menggunakan standar pelayanan dan informasi yang akurat atas kebutuhan kesehatan.
Ia pun menyarankan pihak yang terlibat membuka wawasan terkait hal atau penyakit baru yang bisa ditemui. "Riset yang dilakukan para ahli, selama 30 tahun terakhir ini ditemukan sekitar 30 penyakit baru. Bisa saja kita akan bertemu dengan masalah kesehatan yang ada di daerah kita. Sehingga perlu diantisipasi bersama," imbuhnya.
Ia menambahkan, Puskesmas dan pihak terkait perlu mengembangkan sistem yang mampu mendeteksi secara cepat suatu kejadian kesehatan masyarakat yang tidak lazim. Kecepatan deteksi kata Muharram akan sangat menentukan waktu dan metode tindakan pengendalian yang tepat. “Sehingga para tenaga kesehatan perlu mendapatkan pemahaman dan informasi yang luas lagi sebagai antisipasi,” katanya.
Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu melakukan inovasi dan mendorong peran serta masyarakat melalui pemberdayaan dan gerakan masyarakat (germas). Hal ini guna mewujudkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat Berau agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Melalui kegiatan ini diharapkan Berau mempunyai dokumen kontijensi plan kedaruratan kesehatan masyarakat. Sehingga akan terbentuk sistem dan mekanisme respons cepat dalam pencegahan KKM. (hms5/har)