Jemput Bola Rehabilitasi Korban Pencabulan

- Kamis, 18 Juli 2019 | 14:20 WIB

TANJUNG REDEB – Maraknya kasus pencabulan di Kabupaten Berau, membuat pengurus Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Berau, mengambil langkah jemput bola untuk memberikan pendampingan pada korban.

Karena, ujar Ketua P2TP2A Fika Yuliana, banyak korban yang merasa takut, malu, hingga trauma mendalam, sehingga enggan bertemu dengan siapapun. Sehingga pihaknya memutuskan untuk mendatangi korban, untuk memberikan pendampingan.  

“Dalam beberapa bulan ini, banyak kasus yang kami tangani, salah satunya kasus di Segah, dengan korbannya anak umur 12 tahun yang dicabuli 3 pria dewasa. Juga di Lenggo (Kampung Tembudan), seorang pria beristri tega menyetubuhi anak SMP hingga melahirkan,” ujar Fika kepada Berau Post kemarin (17/7).

Fika menuturkan, pemberian pendampingan sangat penting untuk menghilangkan trauma, serta membangkitkan kembali semangat dan kepercayaan diri anak yang menjadi korban pencabulan. Karena, lanjut Fika, setiap anak memiliki mimpi dan masa depan.

“Kami berusaha memulihkan kondisi mental para korban ini. Malah yang menjadi korban tidak hanya perempuan saja, namun ada juga anak laki-laki yang dalam pendampingan kami,” bebernya.

Dari pengamatan pihaknya, banyaknya kasus pencabulan yang terjadi di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau, justru disebabkan lemahnya pengawasan orangtua pada anak, serta penggunaan smartphone yang tidak secara bijak.

“Peran orangtua, lingkungan sekitar, sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Orangtua itu harus tahu, jam berapa anaknya pulang sekolah, biasa bermain di mana, dan bisa membatasi anak menggunakan gadget. Karena para pelaku tidak pernah memandang gender si korbannya. Begitu ada kesempatan, akan dimanfaatkannya,” jelas Fika.

Orangtua tambah Fika, juga harus bisa memahami prilaku anaknya. “Berikan pemahaman kepada anak agar tidak mudah percaya, apalagi jika diiming-imingi sesuatu oleh orang yang baru dikenal. Jika ada perubahan pada anak, segera tanyakan. Jadilah pendengar yang baik untuk anak,” pungkasnya. (*/yat/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X