Dapat Ilmunya, Nikmati Pengalaman Pertama ke Luar Daerah

- Jumat, 19 Juli 2019 | 14:17 WIB

Dengan sebaran lahan yang masih sangat luas, Berau masih menyimpan potensi di dunia pertanian. Potensi itulah yang sedang digarap PT Berau Coal dengan terlebih dahulu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) muda-mudi Bumi Batiwakkal.

ARI PUTRA, Tanjung Redeb


Azan subuh masih beberapa menit lagi. Namun, Suharman bersama puluhan rekan-rekannya dari berbagai daerah sudah bersiap. Baik untuk menunaikan ibadah salat maupun bersiap memulai program pelatihan pertanian organik.

Suharman merupakan satu di antara 12 peserta yang diberangkatkan ke Cianjur, Jawa Barat. Tepatnya di Rumah The Learning Farm. Pesertanya bukan hanya dari Berau, melainkan dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan tujuan yang sama, yaitu belajar bertani sistem organik.

Inilah yang membuat pemuda kelahiran tahun 1996 ini tertarik mengikuti program pelatihan yang diadakan PT Berau Coal, melalui Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC). "Saya hanya tau cara bertani seperti biasanya, tidak mengetahui persis bagaimana bertani dengan sistem organik," katanya saat berbincang dengan Berau Post kemarin (18/7).

Bertani bukanlah hal yang baru bagi Suharman. Sejak kecil, dia sudah melihat orangtuanya bertani. Tak jarang, Suharman kecil kerap membantu orangtuanya bercocok tanam. Bahkan sampai saat ini, masih dilakukannya.

Karena itu, saat mencoba mengikuti program pelatihan pertanian organik, kedua orangtuanya memberi dukungan penuh. Supaya anak kedua dari lima bersaudara itu memiliki pengetahuan lebih mengenai bertani.

"Alhamdulillah orangtua saya sangat mendukung sekali. Mereka senang saya bisa berangkat ke Cianjur. Karena selama ini saya tidak pernah ke luar dari Berau juga," ucapnya.

Selama di Rumah TLF, Cianjur, Suharman mengaku senang. Bukan sekadar karena mendapat banyak ilmu, melainkan juga bisa bertemu dengan berbagai teman dari daerah lain.

Tidak hanya dari Indonesia, pertemanan lintas negara pun disebutnya bisa terjalin. Karena salah seorang peserta di Rumah TLF berasal dari Somalia, salah satu negara di Benua Afrika.

"Mentor-mentornya juga ada yang dari luar negeri. Tapi kalau mereka bicara, saya kurang mengerti," tuturnya sembari tertawa.

Selama mengikuti pelatihan, pria asal Sambaliung ini tidak hanya mendapat pembekalan praktik di lahan yang sudah disiapkan saja. Namun, juga mendapat pendidikan teori. Bukan hanya soal pertanian organik, tapi juga pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia hingga Bahasa Inggris.

Meski harus memulai kegiatan dari subuh, Suharman mengaku tidak mengalami kesulitan. Karena dirinya sudah terbiasa bangun pagi saat di rumah. “Makanya tidak ada kesulitan di sana (Cianjur, red),” ungkapnya.

Setelah menyelesaikan pelatihan selama 100 hari dan kembali ke Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau – Suharman mengungkapkan bakal menerapkan pengetahuan yang dia dapat, dimulai dengan mengembangkan pertanian milik orangtuanya, menggunakan sistem organik. “Semoga saja bisa berhasil, sehingga hasil panen nanti bisa lebih baik,” harapnya.

Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal yang telah menggelar program pelatihan organik sehingga dirinya bisa ikut menjadi bagian dan merasakan suasana di luar daerah.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X