TANJUNG REDEB - Bupati Berau Muharram didampinggi Wakil Bupati Agus Tantomo, melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung di Kampung Tumbit Dayak, Kamis (18/7). Pembangunan jembatan ini merupakan realisasi dari program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PT Berau Coal.
Deputi Operasional Suport and Relations Director Berau Coal, Gatot Budi Kuncahyo menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan solusi bersama antara perusahaan dan masyarakat. Di mana selama ini masyarakat menggunakan jalur hauling perusahaan. “Dengan adanya jembatan ini nantinya kita harapkan bersama dapat memberikan dampak yang positif. Sehingga masyarakat tidak membahayakan diri lagi pada saat melewati jalur hauling,” jelas Gatot.
Pembangunan jembatan ini diperkirakan memakan waktu satu tahun. Dengan anggaran sekitar Rp 20 miliar, pembangunan jembatan ini merupakan yang terbesar dilakukan perusahaan, dengan panjang 120 meter dengan lebar 3 meter dan dapat dilalui kendaraan dengan beban maksimal 8 ton. “Proyek ini menjadi pembangunan yang bakal diseriusi perusahaan karena anggarannya cukup besar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Berau Muharram mengatakan dengan adanya jembatan ini bakal memberikan kemudahan kepada masyarakat. Namun dengan pembangunan jembatan ini ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi masyarakat. Seperti berkurangnya penggunaan alat transportasi air. “Ini merupakan dampak pembangunan yang tentu harus kita terima,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung perusahaan dalam pembangunan ini. Sehingga target yang ditetapkan bisa dicapai dan masyarakat dapat menikmati hasilnya tepat waktu. “Saya juga berpesan setelah pembangunan ini selesai agar masyarakat tidak lagi menggunakan jalur hauling sebagai jalan umum,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Muharram menegaskan bahwa pemerintah daerah berupaya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Di Kampung Tumbit Dayak ini, kebutuhan akan listrik dan jalan sudah terpenuhi. Sementara untuk air bersih dan jaringan telekomunikasi sudah masuk dalam perencanaan jangka panjang. “Kita harapkan dalam beberapa tahun ke depan kebutuhan dasar ini sudah bisa diwujudkan,” pungkasnya. (hms5/har)