TANJUNG REDEB – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau berharap perkembangan ekonomi di Berau lebih diseriusi oleh pemerintah kabupaten. Hal ini untuk menghindari adanya ketimpangan yang dirasakan masyarakat. Seperti yang sedang menjadi pro kontra saat ini, yakni hadirnya retail nasional di Berau dianggap akan mematikan usaha kecil di Berau.
Anggota Komisi II DPRD Berau, Edy Santosa mengatakan, ada kekhawatiran hadirnya perdagangan sekelas nasional di Berau akan mematikan para pedagang lokal dan warung-warung kecil. Sebab mereka tidak bisa bersaing.
Karena itu, mereka perlu diberikan pembinaan agar mampu bersaing dengan pengusaha luar. “Kalau memang pedagang harus siap bersaing, penting bagi Pemkab Berau memberikan pendidikan manajemen berdagang yang baik terhadap pedagang dan warung-warung kecil. Bagaimana menciptakan suasana yang nyaman, menata warungnya agar terlihat bagus. Sehingga mereka siap dan mampu bersaing bahkan dengan retail nasional,” jelas Edy, di ruang kerja Komisi II DPRD Berau, belum lama ini.
Satu hal yang paling penting kata dia, adalah dana atau anggaran bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada juga perlu ditingkatkan. Karena pada kenyataannya dalam perekonomian Indonesia UKM adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.
Selain itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan untuk melakukan penguatan kelompok UMKM yang melibatkan banyak kelompok.
“Jangan hanya menumbuhkembangkan ekonomi tapi anggarannya ditekan dan terlalu selektif. Bagaimana mau menumbuhkan ekonomi kerakyatan, kalau anggarannya tidak ditingkatkan,” katanya. (adv)
