Menderita Jantung Bocor, Harus Segera Dioperasi

- Selasa, 30 Juli 2019 | 12:02 WIB

Usianya masih sangat belia. Namun Muhammad Lutfi yang baru 5 bulan lalu dilahirkan melalui operasi caesar, sudah harus menanggung penderitaan berkepanjangan. 

 

MAULID HIDAYAT, Tanjung Redeb 

 

Muhammad Lutfi belum mampu bergerak lincah saat berguling di atas kasus, layaknya bayi sesusianya. Bahkan bayi asal Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Talisayan yang terlahir tanpa daun telinga, kini didiagnosa menderita jantung bocor. 

Sejak beberapa hari lalu, Lutfi pun harus menjalani perawatan di Kamar Nomor II Ruang Anggrek, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. Di ruang yang berisi empat tempat tidur tersebut, Lutfi terbaring lemah dengan jarum infus menempel di salah satu tangannya. 

Sesekali, Lutfi masih bisa bermain dengan dot berisi susu formula yang menempel di bibir mungilnya. Lutfi memang tidak mengerti penderitaan yang dialaminya, namun dirinya sudah bisa merasakan kehangatan dari ayahnya Rokhimun, yang selalu setia mendampinginya.

Menurut Rokhimun, Lutfi sebenarnya sangat aktif bergerak. Namun tidak pernah dalam durasi waktu yang lama. “Kalau sudah sekitar 5 menit main, pasti mulai ngos-ngosan napasnya. Terkadang langsung menangis,” ujar pria berusia 44 tahun yang tinggal di Jalan Batavia RT 09, Kampung Bumi Jaya tersebut.

Sembari membenarkan posisi duduk dan peci hitam yang dikenakannya kemarin, Rokhimun menuturkan bahwa sejak istrinya Sumarmi (41) mengandung Lutfi hingga usia kandungan menginjak 7 bulan, dirinya sudah melihat adanya kejanggalan dalam janin yang dikandung istrinya, setelah melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi medis (USG) di Talisayan. 

Hasil USG tersebut tidak menampilkan daun telinga calon anaknya. Namun hal itu tidak dipercayanya. Baru ketika usia kandungan sang istri menginjak 9 bulan, dirinya membawa istrinya mempersiapkan persalinan di Tanjung Redeb. 

Tidak seperti dalam bayangannya, meskipun telah melahirkan secara normal ketiga anaknya sebelumnya, namun untuk yang keempat tersebut, sang istri harus menjalani operasi caesar di RSUD dr Abdul Rivai. “Pas begitu dilahirkan, saya melihat anak saya memang tanpa daun telinga, tetapi hal itu tidak masalah bagi saya. Karena itu juga pemberian Allah,” kata pria yang sehari-hari berdagang gorengan keliling tersebut.

Saat dilahirkan pada 4 Februari 2019 lalu, Lutfi langsung mengalami koma. Sang ibu yang panik hanya bisa berdoa karena masih menahan rasa sakit akibat operasi.

Dalam sujudnya, Rokhimun berdoa agar anaknya bisa diberikan kesembuhan. Doanya pun terjawab, karena putra keempatnya itu akhirnya bisa menggerakkan jarinya secara perlahan. Tapi walau telah melewati masa koma, Lutfi tetap mendapat penanganan intensif di RSUD selama lima pekan. 

“Sejak dilahirkan, dia (Lutfi) sudah mengenal apa itu jarum suntik, apa itu infus, dan harus berjuang melawan sakitnya,” ucap Rokhimun seraya menyeka air matanya.

Lima pekan menjalani perawatan di RSUD, Lutfi akhirnya diperbolehkan pulang bersama kedua orangtuanya saat itu. Namun hanya sebulan, Lutfi sudah harus bolak-balik menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Pratama Talisayan, karena kondisi kesehatannya yang naik-turun. Puncaknya pada Minggu (20/7) lalu, tubuh mungilnya harus kembali merasakan jarum infus akibat demam, yang membuat tubuhnya mulai membiru. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X