Sebelumnya di Laut, Tahun Ini di Pedalaman

- Minggu, 4 Agustus 2019 | 18:49 WIB

17 Agustus mendatang merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia. Untuk menghormati awal berdirinya negara ibu pertiwi, Pemerintah Kabupaten Berau bersama Berau Journalist Divers bakal menggelar upacara bendera di pedalaman Berau.

ARI PUTRA, Tanjung Redeb

DI berbagai daerah, perayaan HUT Republik Indonesia selalu ditunjukkan dengan berbagai macam cara dan kegiatan. Bahkan tak jarang, pengibaran merah putih juga dilakukan di tempat yang tak biasa seperti di sungai, puncak gunung bahkan di dalam laut seperti yang dilakukan Pemkab Berau bersama komunitas Berau Journalist Divers sejak 2017 silam.

Setelah tiga kali melakukan hal serupa. Tahun ini dipimpin Wakil Bupati Berau Agus Tantomo akan melakukan upacara bendera seperti biasanya. Di lapangan dengan pesertanya masyarakat. Namun bukan di Lapangan Graha Pemuda, melainkan di kampung pedalaman yang berada di Kecamatan Kelay. Nama kampungnya adalah Kampung Long Suluy.

Menurut Agus Tantomo, rencana pengibaran bendera di pedalaman sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap wilayah pedalaman. Sekaligus menunjukkan kehadiran negara di seluruh pelosok negeri. Apalagi pemerintah pusat telah memiliki program nawacita di mana pembangunan dilakukan mulai dari pinggiran.

“Saya tidak ingin daerah ini (Kecamatan Kelay, red) merasa tidak dianggap karena beberapa waktu lalu tidak diadakan safari ramadan di sana akibat padatnya kegiatan di pemerintahan. Jadi ini (pengibaran bendera) adalah penggantinya," katanya.

Untuk menuju ke Kampung Long Suluy dibutuhkan waktu empat sampai lima jam, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat orang nomor dua di lingkungan Pemkab Berau ini. Tim rencananya akan bertolak dari Tanjung Redeb pada 15 Agustus dan kembali pada 17 Agustus nanti.

Rencananya, pada kegiatan itu Agus Tantomo juga akan mengajak sejumlah wartawan televisi nasional, hal itu dilakukan untuk memanfaatkan momen tersebut sebagai wadah mempromosikan pariwisata wilayah pedalaman yang ada di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau.

“Di sana banyak hal unik yang tidak diketahui masyarakat. Mulai dari wisata kersik, sampai spot memancing, wisata budaya dan adat suku Dayak Punan serta tambang emas tradisional," ucapnya.

Rencana ini pun disambut baik Pj Kampung Long Suluy, Nuril Huda. Apalagi selama ini Kampung Long Suluy tidak pernah menggelar upacara perayaan HUT RI, karena perayaan tahunan itu selalu diadakan di ibukota kecamatan. "Selama ini memang tidak pernah (menggelar HUT RI, red) di kampung. Biasanya pengibaran bendera hanya di tingkat kecamatan," ungkapnya.

Pria yang ikut serta dalam rapat perencanaan kegiatan upacara ini menyebut, beratnya medan menuju lokasi kampung yang ia pimpin adalah kendala pertama yang harus dihadapi tim. Apalagi kondisi ruas jalan akan semakin sulit dilalui bila usai diguyur hujan. "Kalau hujan, tergantung kekuatan mobilnya saja," sebutnya.

Selain jalur darat yang akan memacu adrenalin, Sungai Kuwau juga disebutnya telah menunggu tim untuk disusuri menuju kampung menggunakan ketinting yang membutuhkan waktu sekiranya dua jam.

“Itu kalau cuaca normal. Jika hujan turun, bisa-bisa arus sungai menjadi deras dan akan mengarungi arung jeram di antara bebatuan Sungai Kuwau,” tuturnya. (*/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X