Jamaah Diminta Kurangi Penggunaan Handphone

- Senin, 5 Agustus 2019 | 15:30 WIB

TANJUNG REDEB – Demi kelancaran dan khusyuknya pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 9-14 Agustus nanti, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Berau, Zaelani, mengimbau kepada seluruh jamaah asal Berau agar mengurangi penggunaan handphone yang berlebihan.

Zaelani juga turut mengimbau keluarga jamaah yang ada di Berau, agar mengurangi intensitas komunikasi dengan jamaah, terutama melalui layanan video call. Hal itu demi hikmatnya puncak haji di Arafah, yang akan dilaksanakan jamaah nantinya.

“Penggunaan handphone saat melaksanakan Armuzna itu boleh-boleh saja, hanya saja dikhawatirkan akan mengganggu ibadah jamaah selama di sana. Karena Arafah itu puncaknya haji. Insyaallah setelah melaksanakan tahalul haji, pasti akan memberikan kabar kepada keluarga di Berau,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (4/8).

Sementara, Ketua Rombongan (Karom) 4, BPN 6 Yusuf Arie menjelaskan pada Sabtu (3/8) pagi, pihaknya bersama tim maktab 39 sudah melakukan survei ke Arafah dan Mina.

Dikatakannya, terdapat tiga tenda besar di Arafah yang mampu menampung 450 jamaah kloter BPN 6. Pembagiannya yakni satu tenda wanita, tenda laki-laki, dan satu tenda lansia digabung dengan posko kesehatan. Sementara di Mina, tersedia 5 tenda untuk jamaah asal Berau yang tergabung dalam kloter BPN 6. “Tenda sudah dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan,” bebernya.

“Nanti di Arafah selama 2 hari 1 malam. Sedangkan di Mina 4 hari sejak 10 Dzulhijah pagi waktu setempat,” jelasnya. Yusuf mengakui, posisi tenda di Mina berjarak 3,7 kilometer dari titik jamarat. Jadi jarak pulang-pergi dari tenda ke jamarat sekitar 7,4 km.

Demi alasan keselamatan dan tidak tersesat, maka para jamaah tidak diperkenankan meninggalkan tenda tanpa bendera dan pemandu. Termasuk saat akan melontar jumrah.

“Komitmen  pada jadwal yang ditetapkan maktab. Jadwal bersifat tentatif, bisa berubah jika diperlukan. Dan tidak boleh ada kursi roda saat berada di jamarat nanti. Sedangkan untuk lansia dan risti yang  fisiknya tidak memungkinkan, maka harus diwakilkan oleh jamaah lain yang  lebih kuat,” terangnya. (mar/udi)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X