Kelola Sampah Menjadi Listrik

- Senin, 5 Agustus 2019 | 15:48 WIB

TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau terus berupaya dalam memaksimalkan dan menjaga lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah. Seluruh pihak pun diajak untuk bekerja sama dalam menjaga kebersihan. Karena masalah kebersihan merupakan persoalan yang sangat kompleks, sehingga perlu dukungan elemen masyarakat.

Ditegaskan Bupati Muharram, menjaga kebersihan ini menjadi tugas bersama yang harus dijalankan. Tanpa adanya bantuan dari seluruh pihak, tentu pemerintah daerah akan kesulitan untuk mewujudkan hal ini.

Apalagi di tengah pembangunan sektor pariwisata yang dilakukan saat ini, tentu persolan kebersihan menjadi tugas utama yang harus dilaksanakan, sehingga dapat memberikan daya tarik bagi wisatawan.

Ia mengatakan, seiring dengan kemajuan zaman saat ini, maka persoalan kebersihan terutama sampah juga semakin meningkat. Begitu juga dengan pertambahan pendudukan yang setiap tahunnya terjadi. Tentu sampah menjadi masalah utama yang dihadapi di berbagai daerah. Bupati pun mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat.

Ditegaskan, selama ini masalah membuang sampah sembarangan merupakan kebiasaan buruk yang masih dilakukan. Karena masih ada petugas kebersihan yang melakukan pemungutan sampah ini. Tentu pola pikir seperti ini yang harus diubah agar hal itu tidak mengakar ke generasi muda.

Muharram juga mengajak agar komitmen ini bisa diikuti seluruh pihak. “Bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Kita wujudkan bersama-sama Berau bebas sampah,” tegasnya.

Dalam mengatasi hal ini, pemerintah daerah juga berencana untuk melakukan pengelolaan sampah menjadi sumber daya listrik. Pekan lalu, Muharram telah menemui salah satu perusahaan yang tertarik untuk mengimplementasikan teknologi tersebut di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau.

"Persoalan sampah saat ini menjadi masalah serius dan akan semakin serius di masa yang akan datang. Tapi ada teknologi menarik yang tengah dikembangkan di Korea Selatan untuk mengubah sampah menjadi energi listrik," ujarnya.

Menurutnya, inovasi harus selalu menjadi yang terdepan dalam pembangunan saat ini dan di masa yang akan datang, karena tantangan pembangunan akan semakin berat dari waktu ke waktu.

Menariknya, teknologi ini nilai investasinya bisa BEP paling lama dua tahun, sebab hasil daya listriknya sangat signifikan, sehingga hasil penjualan listriknya itu mampu membayar, bahkan menjadi sumber penghasilan yang signifikan untuk jangka panjang. "Doakan semoga gagasan ini bisa menjadi solusi yang paling keren untuk menuntaskan masalah sampah," pungkasnya. (hms5/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab PPU Siapkan Sembilan Zona Menarik Wisata

Jumat, 26 April 2024 | 09:23 WIB

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB

Perjuangkan Bankeu untuk Kota Minyak

Kamis, 25 April 2024 | 11:38 WIB

Ingatkan Warga Jaga Kondusifitas Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:37 WIB

DPRD Tagih Proses Pengamanan Aset

Kamis, 25 April 2024 | 11:34 WIB

Komisi II Soroti Aset Pemkot dengan Status BOT

Kamis, 25 April 2024 | 11:32 WIB

Piutang PBB Capai Rp 321 Miliar

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB

Daftar Tunggu SR Meningkat, Total 13 Ribu

Kamis, 25 April 2024 | 11:26 WIB

Pantau Layanan Air Bersih, Komisi II Kunjungi PTMB

Kamis, 25 April 2024 | 11:25 WIB
X