Estimasikan Usia Turap Sisa 8 Bulan

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 15:12 WIB

TANJUNG REDEB – Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Dahri, mendesak manajemen PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) segera memperbaiki kerusakan turap Jalan Ahmad Yani, yang beberapa waktu lalu ditabrak kapal pengangkut kontainer milik PT SPIL.

Dahri yang ditemui di ruang kerjanya kemarin (5/8) mengatakan, desakan tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab hasil analisa yang dilakukan pihaknya, kondisi turap kian rawan setelah insiden April lalu.

Sebab, lubang terot atau jangkar yang sebelumnya dipasang untuk menjaga turap tetap kokoh, juga sudah terputus. Kondisi itu membuatnya khawatir. Sebab lubang-lubang kecil pada titik kerusakan turap, terus-menerus digerus air sungai, hingga membuat tanah di dalam lubang ikut tergerus. Kondisi itulah yang disebutnya bisa memicu penurunan badan jalan yang berada di sisi turap.

“Bisa dibayangkan, dalam 24 jam sebanyak dua kali terjadi pasang surut air, tentu akan membuat lubang tergerus dan membuat partikel tanah berubah menjadi lumpur, ditambah dengan aktivitas di air maupun kendaraan yang lalu lalang di jalan kawasan tersebut. Jadi jangan anggap remeh masalah seperti ini,” tekannya.

Saat ditanya mengenai jangka waktu turap bisa bertahan dengan kondisi saat ini, Dahri memberi estimasi waktu hanya 8 sampai 10 bulan.

Pihaknya juga sudah cukup tegas untuk meminta PT Spil segera melakukan perbaikan, baik secara lisan maupun tertulis. “Saya minta kerjakan dululah. Bisa di sisi daratnya dulu yang ringan, karena untuk pekerjaan di sisi airnya, mereka harus ada ponton untuk memancang dan sebagainya,” terangnya.

Sebelumnya, PT SPIL selaku pihak yang bertanggung jawab belum menemukan vendor yang tepat untuk melakukan perbaikan turap tersebut.

Menurut Branch Manager PT SPIL Cabang Berau, Inka, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sesuai perhitungan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Berau untuk mengembalikan kondisi turap, senilai Rp 450 juta. “Kami sudah sepakat dan siapkan anggarannya. Tapi saat ini kami lagi mencari vendor yang tepat,” kata Inka, kepada Berau Post, belum lama ini.

Selama ini, pihaknya merasa kesulitan untuk mendapatkan vendor. Karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Berau untuk mencari vendor yang memenuhi spesifikasi dari pemerintah. “Pihak Dinas Pekerjaan Umum sempat mengusulkan salah satu vendor. Cuma vendor tersebut dalam waktu dekat ini ada kegiatan lain. Makanya kami harus mencari yang lain lagi,” jelasnya.

“Kami juga belum berani memastikan sampai kapan bisa dapat vendor yang tepat. Kami usahakan secepatnya,” sambungnya. (*/oke/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X