Beraktivitas Fisik Kurangi Risiko PTM

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 14:38 WIB

TANJUNG REDEB – Salah satu penyebab utama dari penyakit tidak menular (PTM), adalah kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Hal itu dijelaskan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Berau, Ahmad Basuki, kepada Berau Post kemarin (7/8). 

Dikatakan Basuki, PTM yang masih menjadi ‘hantu’ di Indonesia antara lain, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, gagal ginjal, juga stroke. Padahal penyakit tersebut sebenarnya bisa dikurangi risikonya, dengan banyak melakukan aktivitas fisik dalam kehidupan harian. 

“Maka itu pemerintah melalui Kemenkes RI memiliki program Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat,” ujarnya. 

Dijelaskan Basuki, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan beraktivitas fisik. Beberapa manfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental yang bisa diperoleh dengan melakukan aktivitas fisik tersebut di antaranya, mampu mengendalikan berat badan, mengontrol tekanan darah, menurunkan risiko tulang keropos pada wanita, mencegah penyakit diabetes melitus, membantu mengendalikan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga dan memperbaiki kelenturan sendi dan otot, memperbaiki postur tubuh, mengendalikan stres, hingga mengurangi kecemasan. 

“Aktivitas fisik yang cukup, minimal 30 menit setiap hari, dapat dilakukan di mana saja. Tidak harus di tempat pusat kebugaran atau menggunakan berbagai macam peralatan olahraga yang mahal harganya,” terangnya. 

Lebih lanjut, Basuki menerangkan kegiatan yang bisa mendapatkan manfaat aktivitas fisik dan mengurangi risiko PTM, yakni ketika di rumah bisa aktif bergerak dengan mengerjakan pekerjaan rumah, membersihkan rumah, mengurus kebun, bermain bersama anak-anak, dan sebagainya.

Bisa juga ketika di kantor, memanfaatkan tangga untuk naik dan turun lantai ketimbang menggunakan lift, meski hanya satu atau dua lantai saja. Ketika di tempat umum bisa memperbanyak jumlah langkah kaki. Misalnya berjalan kaki jika ingin ke warung atau beli pulsa, tetap berjalan ketika menaiki eskalator, jogging santai di taman kota, dan sebagainya. 

“Untuk mendapatkan hasil dari aktivitas fisik yang lebih maksimal direkomendasikan untuk melakukannya dengan prinsip BBTT yaitu baik, benar, terukur, dan teratur,” tegasnya. 

“Baik adalah melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya. Benar adalah aktivitas yang dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan. Terukur adalah aktivitas fisik yang diukur intensitas dan juga waktunya, dan yang terakhir adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali dalam seminggu,” sambungnya. (mar/adv/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X