Satu Jamaah Berau Masih Dirawat di KKHI

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 14:07 WIB

TANJUNG REDEB – Hari ini, 177 jamaah haji asal Berau akan bertolak ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), bersama 450 jamaah lainnya yang tergabung di kloter 6 Balikpapan.

Dikatakan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Berau, Zaelani, para jamaah mulai Jumat subuh waktu setempat, sudah harus berihram dan menunggu di hotel masing-masing. Para jamaah akan diantar menggunakan beberapa bus, dan bus terakhir dikhususkan bagi jamaah lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti). “Jamaah haji di Arafah selama 2 hari 1 malam. Sedangkan di Mina 4 hari sejak 10 Dzulhijah atau Sabtu waktu Arab Saudi,” ujar Zaelani.

Jelang keberangkatan, para jamaah sudah diberikan pembekalan penting untuk mempersiapkan diri ke Armuzna. Seperti memastikan kondisi kesehatan, memperhatikan perbekalan serta perlengkapan secukupnya, termasuk mengamankan barang-barang berharga masing-masing jamaah. Lalu, persiapan untuk manasik pribadi dengan membaca dan mengulang-ulang kembali buku manasik. “Yang paling penting niatnya,” terangnya.

Perlengkapan yang dianggap wajib dibawa jamaah, lanjut Zaelani, seperti masker minimal 10 lembar, kacamata hitam, botol semprotan, oralit, payung atau topi, alas kaki, kurma dan untuk persiapan lima hari dan roti. “Semua itu akan digunakan jamaah selama kegiatan di sana," jelasnya.

Edukasi ilmu manasik haji juga diberikan oleh petugas kloter kepada jamaah, khususnya jamaah lansia dan risti. "Pada manasik itu, dibahas tentang kesabaran, keikhlasan, jaga kebersamaan. Selalu mengikuti instruksi ketua kloter selama di Armuzna dan disiplin terhadap aturan yang telah ditetapkan. Serta poin paling penting, jaga dan pelihara kesehatan,” jelasnya.

Ditambahkan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) yang juga Ketua Kloter 6 Balikpapan, Thamrin, saat ini masih ada satu jamaah asal Berau yang menjalani perawatan intensif di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Namun, ia belum bisa membeberkan identitas jamah bersangkutan karena masih diobservasi oleh tim kesehatan, untuk memastikan apakah jamaah tersebut bisa ikuti ke Armuzna atau tidak.

"Jamaah yang dirawat itu mengalami sesak napas dan nyeri dada. Kami minta doa masyarakat Berau untuk kesehatan jamaah di Makkah," kata Thamrin via WhatsApp, kemarin.  

Diterangkannya, bagi jamaah yang mewakili jamarat wajib melontar atas nama dirinya terlebih dahulu. Setelah itu, baru melontar atas nama jamaah yang diwakili. Baru melakukan tahallul awal, dan itu bisa dilakukan di tenda. Bagi jamaah lansia dan risti yang mewakilkan jamarat, maka dilarang membuka ihram sampai prosesi jamarat dan tahallul awal tuntas ditunaikan oleh jamaah yang mewakili.

 

“Semua lansia untuk melontar akan diwakilkan oleh petugas dan jamaah lainnya yang lebih kuat. Maka itu, pagi tadi (kemarin) digelar manasik khusus jamaah lansia dan risti guna menyampaikan hal tersebut," tutupnya. (mar/udi)

MPS UNTUK BERAU POST

INSTAGRAMABLE: Penulis (tengah) saat berada di anjungan kapal layar yang tambat di Pelabuhan Teratai. Tempat dan sudut gambarnya sangat instagramable.

 

Menghadirkan Destinasi Digital

TAK berlebihan bila disebutkan ada 70 persen masyarakat aktif di dunia digital. Dan destinasi wisata digital didorong untuk lebih kreatif menciptakan objek gambar yang instagramable.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X