Menghadirkan Destinasi Digital

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 14:08 WIB

TAK berlebihan bila disebutkan ada 70 persen masyarakat aktif di dunia digital. Dan destinasi wisata digital didorong untuk lebih kreatif menciptakan objek gambar yang instagramable.

Ada tiga target yang biasanya dilakukan Kids Zaman Now dalam melakukan aktivitas digital. Yakni, fans, followers dan friends. Bila satu objek gambar yang ditampilkan, akan banyak pengikut yang melakukan likes ataupun repost maupun share serta comment, yang menjadi bagian dari interaksi positif.

Di banyak tempat, ada beberapa lokasi terbuka yang tujuannya sebagai kawasan destinasi digital. Saya tertarik dengan apa yang dilakukan Camat Tanjung Redeb yang mengajak para lurah menciptakan kawasan yang layak foto atau sering juga disebut fotogenik.

Saya pernah mengunjungi Kampung Batik yang lokasinya di samping Bank Kaltimtara di Jalan Pemuda.  Juga gang yang ada di Jalan P Diguna, rumah tua yang lantainya papan dan dicat warna-warni. Tempat ini saya anggap salah satu lokasi yang layak foto. Saya percaya kalau Pak Camat, tujuannya memang untuk itu. Kantor Camat Tanjung Redeb, juga salah satu tempat yang layak foto.

Di sepanjang Jalan Ahmad Yani maupun Jalan Pulau Derawan, juga menjadi lokasi yang cantik. Menjelang sore, di kala matahari terbenam, di situlah warga berlomba-lomba mengabadikan warna keemasan yang memantul di atas permukaan sungai. Lalu ada perahu ketinting yang lewat atau kapal tugboat yang menarik ponton bermuatan batu bara.

Pengguna digital di Berau, pasti pernah mengabadikan nuansa ini. Juga beberapa hotel menghadirkan lokasi yang berbeda. Berada di puncak bangunan dengan pandangan yang luas. Malam hari, selain menikmati sajian musik dan masakan, juga dengan leluasa mengabadikan lewat kamera telepon genggam mereka.

Kemarin, Kamis (8/8) saya sengaja menyiapkan waktu untuk berkunjung ke Jalan Pulau Derawan. Duduk di turap sambil memesan kopi panas, sudah terlalu sering. Saya mengajak teman-teman berdiskusi soal destinasi digital. Lokasinya di Pelabuhan Teratai.

Saya melihat ada tempat yang sangat jarang dimanfaatkan. Yakni, di anjungan kapal layar motor yang sedang sandar. Saya memesan kopi yang berjualan di pinggir jalan. Lalu kami menikmati kopi panas di sore hari, suasana inilah yang kami manfaatkan.

Kami berbincang mengenai banyak hal. Juga berbincang dengan sejumlah anak buah kapal, tentang bagaimana mereka menghadapi gelombang laut yang dilewati. Perjuangan mereka patut dihargai, sebab yang dibawapun merupakan barang kebutuhan masyarakat.

Hasil jepretan itu (seperti yang terbit hari ini), saya bagikan melalui Instagram saya. Yang memberikan likes lumayan banyak. Juga hadirnya followers baru, yang menanyakan lokasinya di mana. Belakangan memang saya lebih aktif di Instagram. Setiap 6 jam, ada pergantian lokasi yang baru. Kata teman-teman. Saya seperti kids zaman now juga.

Ada satu lokasi yang dulunya sebuah tempat yang sunyi. Namanya Berau Bangun Lestari (BBL). Saya juga beberapa kali berkunjung ke tempat itu. Setelah hadirnya BBL, dengan dekorasi gambar yang 360 derajat layak foto, BBL menjadi salah satu destinasi wisata. Juga destinasi wisata digital. Pengelolanya mampu meraih penghasilan yang lumayan.

Di Kawasan Labanan juga demikian. Dibuat kawasan wisata agro, ada juga wisata bersepeda menyeberangi sungai. Sangat layak foto. Setiap warga yang ke lokasi itu pastilah membagikannya ke berbagai media sosial. Itulah digital lifestyle anak-anak muda. Selalu memikirkan impresi, objek foto Instagramable, interaktif, viral, trending topic, dan tema-tema khas online sosial media. Di mana ada objek anti-mainstream, di situ mereka berkumpul.

Saya ingat apa yang pernah disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa digital lifestyle harus interaktif, berbasis online, bercerita dengan video, gambar, sedikit teks, viral. Bukan lagi dari mulut ke mulut, karena mulut mereka adalah gadget, sinyal, dan WiFi.

Taman ataupun trotoar yang sedang dibangun Pemkab Berau sekarang ini, juga sangat layak foto. Terutama di malam hari. Saya beberapa kali menikmati jalan kaki di trotoar sepanjang Jalan APT Pranoto. Juga masuk ke Taman Cendana. Tempat-tempat itu, saya melihat bukan hanya layak foto, tapi juga Instagramable.

Di Pasar banyak ruang yang bisa dijadikan tempat menarik untuk foto. Termasuk aktivitas berbelanja. Di kantor-kantor, bisa menghadirkan dengan memanfaatkan sedikit tempat di dalam ataupun di luar ruangan. Semua bisa menjadi menarik. Kelak, destinasi digitalpun akan semakin maju. (*/udi)

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X