Rutin Cek Kesehatan

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 14:24 WIB

TANJUNG REDEB – Kampanye gerakan masyarakat (Germas) hidup sehat, terus dilakukan jajaran Dinas Kesehatan Berau. Untuk itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Berau, Ahmad Basuki, mengimbau masyarakat agar rutin memeriksakan kondisi kesehatannya.

Kepada Berau Post kemarin (8/8), Basuki menjelaskan beberapa jenis pengecekan kesehatan yang wajib dilakukan secara rutin oleh masyarakat. Yakni mengecek berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Karena dengan mengukur BB dan TB, sangat berguna untuk melihat nilai indeks masa tubuh (IMT) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan apakah BB dan TB sudah ideal atau berisiko terkena penyakit tidak menular.

“Pengukuran IMT ini tidak berlaku terhadap ibu hamil, atlet, dan penimbunan cairan yang tidak normal di kaki dan perut,” ujarnya.

Cek wajib berikutnya yakni lingkar perut. Dijelaskan Basuki, lemak perut jika berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung, stroke, dan diabetes. “Batas aman lingkar perut untuk pria adalah 90 cm dan wanita adalah 80 cm,” terangnya.

Lalu, cek tekanan darah. Basuki menerangkan tekanan darah adalah salah satu cara deteksi dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Angka hasil pemeriksaan normal jika di bawah 140/90 mmHg. Kemudian, cek kadar gula darah. Hal ini disebutkan Basuki menunjukkan kadar glukosa dalam darah. Hasilnya membantu deteksi masalah diabetes. “Hasil tes normal jika kadar gula dalam darah kurang dari 100,” katanya.

Pengecekan wajib berikutnya adalah cek kolesterol tetap. Total kolesterol darah manusia adalah pengukuran dari kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan komponen lipid lainnya. Basuki menyarankan agar kadar total kolesterol selalu di bawah 200. “Total kolesterol yakni kurang dari 200 itu dikategorikan normal. Jika 200-239 kategorinya agak tinggi. Sedangkan jika mencapai 240 dan di atas angka tersebut maka dikategorikan tinggi,” jelasnya.

“Cek kolesterol total biasanya terdiri dari LDL (kolesterol buruk). Kolesterol LDL ini dapat mengumpul di dinding arteri dan meningkatkan risiko untuk terkena penyakit jantung. Kalau HDL (kolesterol baik), semakin tinggi angkanya maka akan semakin rendah risiko terkena penyakit jantung,” sambungnya.

Selain itu, pengecekan arus puncak ekspirasi juga mesti dilakukan. Karena merupakan salah satu pengecekan kesehatan dalam uji fungsi paru. Pengukuran ini biasa dilakukan pada penderita asma atau berbagai penyakit obstruktif lainnya, untuk menilai kemampuan paru-paru.

Hal lainnya, yang paling wajib khususnya para wanita. Yakni deteksi dini kanker leher rahim. Basuki mengakui cara yang paling umum untuk deteksi dini kanker leher rahim adalah dengan melakukan pilihan pemeriksaan berkala. Seperti tes PAP Smear. Tes ini dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, dokter kandungan, ataupun laboratorium terdekat dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih. Tes PAP Smear dapat dilakukan bila tidak dalam keadaan haid ataupun hamil. Untuk hasil terbaik, sebaiknya tidak berhubungan intim minimal 3 hari sebelum pemeriksaan. Melalui test IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) juga bisa, dan dapat dilakukan kapan saja. Termasuk saat menstruasi, saat asuhan nifas, atau setelah keguguran.

“Test IVA ini digunakan untuk mendeteksi kanker dengan cara mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka 3-5 persen) pada leher rahim. Asam asetat menegaskan dan menandai pra kanker dengan perubahan warna agak keputihan. Hasil dapat diketahui saat itu juga atau dalam waktu 15 menit,” ucapnya.

Dan yang terakhir, sadari periksa payudara sendiri. Bagi wanita tentu hal ini bisa dilakukan perempuan sejak berusia 20 tahun. Pemeriksaannya dapat dilakukan sehabis mandi. Gerakan meraba atau memijat lembut mudah karena masih adanya sabun yang menempel di kulit. Adapun tahap-tahap pemeriksaan yang dapat dilakukan di antaranya, melihat payudara di cermin dengan bahu lurus dan tangan diletakkan di pinggul. Amatilah ukuran, bentuk dan warna payudara. Apakah ada perubahan yang mudah terlihat atau pembengkakan. Angkat lengan dan lihat perubahan yang mungkin terjadi. Sambil melihat cermin perlahan-lahan tekan puting susu antara jari telunjuk dan ibu jari, serta lakukan cek terhadap keluaran puting susu, dapat berupa air susu atau cairan kekuningan atau darah.

“Lakukan perabaan terhadap payudara Anda sambil berbaring. Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri dan tangan kiri untuk meraba payudara kanan. Lakukan perabaan terhadap payudara dengan gerakan yang sama sambil berdiri atau duduk. Kebanyakan wanita merasa lebih mudah merasakan payudaranya dalam kondisi basah, sehingga sering dilakukan pada saat mandi,” pungkasnya. (mar/adv/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X