TANJUNG REDEB - Pedagang Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran menolak ditertibkan sebagaimana rencana Pemerintah Kabupaten Berau.
Pedagang BBM eceran di wilayah Tanjung Redeb, Rusni menyebut, rencana penertiban itu tentunya akan mengganggu perekonomian keluarganya. “Kalau berhenti bagaimana dengan hidup kami? Anak–anak harus sekolah apa mau di suruh mencuri? Kalau pun dilarang atau disuruh berhenti berikan solusi kepada kami,” ucapnya ditemui Berau Post.
Hal senada juga diutarakan pedagang BBM eceran lain, Roskoidah. Disebutnya, bukan soal terima atau menolak kebijakan pemerintah Berau, namun yang jadi pertanyaannya adalah, apakah pasokan BBM akan lancar jika pengecer BBM ditertibkan? “Kami hanya membeli dan menjual kembali,” katanya.
Apalagi disebut pedagang lain, Hermansyah, bisnis menjual bensin itu cara dirinya dapat membiaya pendidikan anaknya yang masih kuliah. ”Ya lumayan lah untuk tambah-tambah biaya kuliah anak,” ungkapnya.
Namun dia mengaku pasrah, jika memang pemerintah tetap melarang penjualan BBM eceran. “Kalau sudah aturan mau bagaimana lagi. Tpi kalau bisa jangan sampai dihentikan,” harapnya.
Sementara, salah seorang masyarakat yang ditemui Berau Post, Rahman mengatakan, pedagang eceran hanya memanfaatkan situasi dan kehadirannya terus semakin banyak karena memang dibutuhkan masyarakat. Apalagi masyarakat yang jauh dari SBPU.
“Mereka (pedagang eceran, red) tidak berkembang kalau masyarakat tidak membeli,” pungkasnya (*/plp/sam)