TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Berau Wiyati, akui beberapa barang pokok dan penting (Bakokting) yang dijual di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) mengalami kenaikan.
Kondisi ini disebutnya, hampir sama dengan momen lebaran idulfitri, di mana harga sembilan bahan pokok (Sembako) dan Bakokting mengalami kenaikan, khususnya cabai yang biasanya hanya Rp 40 sampai Rp 60 ribu kini menjadi Rp 80 ribu per Kilogram (Kg), akan tetapi kondisi ini hanya berlangsung kurang lebih selama tujuh hari pra dan pasca lebaran.
Akan tetapi harga ini masih dalam ukuran standar di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga yang semakin tinggi ini dikhawatirkan akan berdampak bagi konsumsi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kesehariannya.
“Kondisi pasar beberapa waktu lalu saat kami melakukan pengamatan memang kurang stabil, terkhusus untuk komoditi cabai, hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat menjelang lebaran telah menambah daya konsumsinya pada komoditi cabai sehingga komoditi untuk cabai sendiri semakin sulit untuk dicari,” ucapnya.
Sebagai dinas yang berhubungan langsung dengan kebutuhan bahan pokok, untuk menyikapi kondisi kenaikan harga di pasar pihaknya telah membentuk beberapa kelompok dagang (Pokda) yang terdiri dari pokda daging, pokda kain dan lain-lain untuk menyelaraskan harga komoditi di pasar.
Sementara, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha Pasar SAD, Rissing, peningkatan juga terjadi pada harga daging sapi, jika sebelumnya biasanya hanya Rp 140 ribu per Kg kini seharga Rp 150 ribu per Kg.
"Untuk kenaikan harga ini juga tidak dapat dipastikan, kalau pasokannya habis atau kurang pedagang pasti akan menaikkan harga," katanya. (*/sgp*/oke/sam)