Bahaya Rokok bagi Tubuh

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 15:33 WIB

BAHAYA merokok sudah terbukti menyebabkan berbagai penyakit kronis. Tapi kenyataannya, penyakit-penyakit tersebut baru sebagian dari bahaya merokok bagi kesehatan. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Berau, Ahmad Basuki, mengatakan, ada banyak bahaya merokok lainnya yang tidak disadari seorang perokok. Misalnya penurunan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terhadap penyakit infeksi. “Banyak bahan kimia yang terkandung dalam rokok sebenarnya dipakai dalam beberapa produk yang kita pakai sehari-hari. Yang nyatanya merupakan produk-produk tak lazim yang seharusnya tidak kita konsumsi sehari-hari. Berbagai kandungan bahan tersebutlah yang yang membuat rokok berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya kepada Berau Post kemarin.

Basuki menjelaskan, berbagai penelitian telah membuktikan ada banyak bahaya merokok bagi kesehatan. Di antaranya asma, infeksi paru-paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, demensia, dan disfungsi ereksi (impoten).

“Bahkan bahaya merokok tidak hanya berlaku bagi perokok saja. Pasalnya, orang-orang yang ada di sekitar perokok pun berisiko tinggi terkena efek rokok, meskipun mereka sendiri tidak merokok,” terangnya.

Dengan merokok, artinya seseorang akan lebih mungkin terpapar racun dari asap dari rokok dengan frekuensi yang lebih sering dan waktu yang lama. Hal serupa juga dapat dialami perokok pasif. Bahkan bahaya merokok bagi kesehatan lebih cenderung meningkat bagi perokok pasif yang menghirup asap yang dikeluarkan perokok aktif.

“Bahaya merokok bagi kesehatan yakni terjadi penurunan fungsi kekebalan tubuh, ditandai dengan kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan bibit penyakit yang bisa menyebabkan infeksi. Hal tersebut sangat mungkin disebabkan oleh kebiasaan merokok,” jelasnya.

Apabila dalam sehari bisa menghabiskan 6 batang rokok, sudah berapa racun yang dihisap? Kemudian racun itu terakumulasi bertahun-tahun menjadi perokok, tentu hal ini hampir sama akibatnya dengan bahaya narkoba. “Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk menghindari penurunan daya tahan tubuh menjadi lebih parah. Saat seorang berhenti merokok, sebagian besar sistem kekebalan tubuhnya akan kembali membaik dengan sendirinya,” katanya.

Basuki menegaskan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya rokok saat sedang mencoba berhenti merokok. Di antaranya perbaiki pola makan dengan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang berguna mempercepat pemulihan daya tahan tubuh. Lalu, penuhi asupan vitamin D yang merupakan komponen penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh. Bisa dipenuhi dari paparan sinar matahari atau buah dan sayuran.

“Berikutnya dengan rutin berolahraga yang dapat memperkuat sistem imun tubuh. Serta hindari sumber penularan penyakit yang pola penularan bisa sangat berisiko, seperti saat di rumah sakit dan kontak terhadap orang yang mengalami penyakit infeksi,” ucapnya.

Namun secara medis, batas aman merokok setiap hari hanya 1-4 batang rokok. Efek rokok bagi kesehatan yang mungkin terjadi, salah satunya risiko kanker paru meningkat 2,8 kali lebih besar. Bahkan, bagi mereka yang hanya sesekali merokok (tidak setiap hari), diketahui bahwa angka death rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi 1,6 kali dibandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali.

“Para ahli mengatakan bahwa risiko terkena kanker dan berbagai penyakit kronis yang mengancam nyawa lainnya akan tetap tinggi meskipun merokok hanya sesekali saja. Dengan kata lain, para ahli sepakat bahwa sebenarnya tidak ada batas aman merokok,” lanjutnya.

“Untuk itu pihak kami terus berusaha mengampanyekan gerakan masyarakat (germas) untuk hidup sehat. Dengan salah satunya tidak merokok dan kenali bahaya rokok itu sendiri, agar kesehatan selalu terjaga,” lanjutnya. (mar/adv/udi)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB

Menu ala Timur Tengah di Four Points Balikpapan 

Sabtu, 16 Maret 2024 | 16:10 WIB
X