“Pendaftaran Masih Jauh, Kenapa Sudah Gaduh”

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 13:47 WIB

 

TANJUNG REDEB – Tensi politik usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, sempat mereda. Namun, usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau menetapkan nama-nama anggota DPRD Berau periode 2019-2024, tensi politik di Bumi Batiwakkal mulai memanas lagi.

Bahkan, di hadapan para aparatur sipil negara (ASN) kemarin (13/8), saat acara mutasi dan pelantikan pejabat di Balai Mufakat, Bupati Berau Muharram sudah menyatakan akan melakukan survei di masyarakat, guna melihat keinginan masyarakat apakah masih menerima dirinya untuk memimpin Berau kembali atau tidak.

“Kalau mayoritas masyarakat tidak menyukai, maka saya juga akan tahu diri. Karena memang jadi bupati itu tidak gampang. Saya seperti dikejar hantu,” katanya usai pelaksanaan mutasi, Selasa (13/8). Sehingga, hasil survei tersebut yang akan menentukan keputusannya apakah maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020 nanti.

Muharram juga menyinggung Wakil Bupati Berau Agus Tantomo yang dikabarkan akan maju di pilkada nanti. Termasuk isu merenggangnya hubungan dirinya dengan Agus Tantomo, menjelang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Mungkin Pak Wabup saya dengar yang ingin maju (pilkada, red). (Tapi) jangan berpikir (hubungan) saya akan renggang karena beliau ingin maju. Karena kami akan tetap kompak sampai masa akhir jabatan,” katanya.

Sementara itu, Agus Tantomo yang dikonfirmasi mengenai singgungan Muharram terkait keinginannya maju pada pilkada tahun depan, malah memberikan jawaban dengan sebuah pantuan.

“Pendaftaran pilkada April 2020, masih jauh, kenapa sekarang sudah gaduh. Mari kita buat Berau tetap teduh. Aduhhh,” tuturnya.

Agus menjelaskan, tahapan pendaftaran masih cukup lama. Karena itu, bila mengambil keputusan untuk maju atau tidak saat ini, disebutnya sebagai blunder dalam menyikapi dinamiki politik. Sebab, politik merupakan hal dinamis.

“NasDem, untuk sistem penjaringannya belum kita tahu. Dulu siapa yang dianggap layak dan bisa menang, itu yang dicalonkan. Masalah kader atau bukan itu urusan nanti, yang penting menang baru dijadikan kader,” terangnya.

Apabila sistem tersebut masih dipertahankan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, maka siapa pun yang terbaik sesuai hasil survei NasDem, maka dialah yang akan diusung. Bahkan jika figur tersebut bukanlah kader NasDem.

Lantas, jika dirinya yang ditunjuk NasDem untuk maju di Pilkada Berau 2020? Agus juga tidak memberikan jawaban yang tegas.

“Siap itu kan macam-macam, karena bukan hanya soal mental saja. Kita sekarang bilang siap, tapi kalau uangnya tidak cukup?” tuturnya.

Terpisah, Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah, juga sering dikait-kaitkan bakal meramaikan bursa pencalonan bupati maupun wakil bupati Berau di pilkada mendatang. Menanggapi hal itu, kader partai Golkar tersebut memilih menyerahkan sepenuhnya kepada partai Golkar.

Menurut perempuan yang akrab disapa Sari tersebut, Golkar selama ini terus melihat dan memperhatikan perkembangan politik di Bumi Batiwakkal. "Tapi kami melihat dinamika dari masing-masing partai. Saya ini bukan berada di pucuk pimpinan partai yang mengambil keputusan, jadi wait and see," katanya kepada Berau Post baru-baru ini.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X