TANJUNG REDEB - Rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Pulau Kalimantan, disambut baik DPRD Berau. Hal ini disampaikan Edy Santosa di sela-sela penyampaian pandangan akhir fraksi dalam Rapat Paripurna ke-11 dengan agenda persetujuan penetapan Raperda tentang Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Berau 2016-2021, Jumat (9/8) lalu.
Menurut Edy, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan, untuk mewujudkan ibu kota yang smart, green, dan beautiful city. Selain itu juga meningkatkan kemampuan daya saing secara regional maupun internasional.
“Kami dari Fraksi Demokrat khususnya, sangat mendukung pemindahan ibu kota di Kalimantan Timur. Karena dengan pemindahan itu akan meningkatkan daya saing tak hanya di Kalimantan saja, tetapi juga dengan pulau lainnya di Indonesia.
Sesuai rencana, kata dia, pemerintah pusat menargetkan pembangunan ibu kota dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang. Dengan begitu, diharapkan pemerataan pembangunan di pulau Kalimantan bisa tercapai. “Semoga dengan berpindahnya ibu kota ke Kalimantan, khususnya ke Kalimantan Timur akan terwujud pemerataan pembangunan ke wilayah indonesia bagian timur lainnya,” tandasnya.
Sebelumnya, rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan, juga didukung Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah. Bahkan lebih spesifik lagi, Syarifatul mengharapkan pemindahannya ke wilayah Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara, Kaltim.
Menurutnya, dengan pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, akan merangsang pembangunan di daerah, hingga ke Bumi Batiwakkal. Terlebih, segala urusan terkait pemerintahan, akan lebih mudah dan cepat bagi pejabat di daerah dan lebih menghemat anggaran daerah.
"Tentu akan dibangun pula infrastruktur-infrastruktur pendukung pemerintahan. Otomatis kabupaten/kota di sekitarnya akan dapat imbasnya," katanya, belum lama ini.
Kemajuan, lanjut dia, tidak hanya dari sisi infrastruktur semata, melainkan juga pada pengembangan perekonomian masyarakat. Malah, Berau sebagai destinasi wisata unggulan Kaltim, akan mendapatkan keuntungan signifikan. "Kunjungan wisatawan juga akan mengingkat signifikan meningkat, karena sudah pasti menjadi tujuan utama orang berwisata ke ibu kota," terangnya.
"Di sinilah multiplier effect akan muncul dan tentu bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah). Karena pariwisata itu tidak ada matinya," sambungnya. (adv/har)
