PULAU DERAWAN - Video aksi seorang remaja putri memukul remaja putri sebayanya, beredar luas di berbagai grup WhatsApp. Video berdurasi 30 detik itu, memperlihatkan aksi pemukulan tersebut terjadi di pelabuhan Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan.
Kapolsek Tanjung Batu Iptu Koko Djumarko yang dikonfirmasi kemarin (14/8), membenarkan kejadian di video tersebut. Bahkan pihaknya telah memeriksa 7 orang, yakni dua remaja putri yang terlibat aksi pemukulan, AD (17) dan NS (16). Satu orang perekam video berinisial RS (17), serta empat saksi yang berada di lokasi yakni Rt (18), Is (30), Fa (14), dan Ir (14).
Koko menuturkan, kejadian bermula pada pukul 16.00 Wita, Selasa (13/8). Ketika itu, Ir memberitahukan kepada AD bahwa NS telah mengejek orangtuanya. Kemudian pada pukul 17.30 Wita di hari yang sama, RS langsung menghubungi NS untuk menemuinya di pelabuhan. Begitu tiba, RS langsung menanyakan apakah NS telah mengejek orangtuanya.
“Usai bertanya seperti itu, RS langsung memukul kepala NS sebanyak 3 kali. NS tidak melawan, hanya diam saja,” kata perwira balok dua ini kepada Berau Post.
Usai memukul, RS kembali bertanya kepada NS. Apa maksud dirinya mengejek orangtuanya. Namun belum sempat memukul lagi, datang seorang warga yang langsung memisahkan mereka. “Kami memanggil mereka, pukul 09.00 Wita, Rabu (14/8). Kami juga memanggil saksi dan perekam video serta orangtua mereka,” ucapnya.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, RS mengaku emosi mendengar orangtuanya dijelek-jelekkan NS. “Dia mengaku emosi karena orangtuanya dibicarakan,” katanya.
Setelah mendengar penjelasan kedua belah pihak. Koko menganjurkan agar kedua pihak berdamai. Tanpa pikir panjang, kedua remaja putri tersebut sepakat untuk berdamai di hadapan polisi, disaksikan kedua orangtua masing-masing.
“Kasus ini telah selesai dan kedua belah pihak sudah berdamai. Mereka ini kan masih anak sekolah. Tapi tetap kami bina agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” katanya. (*/hmd/udi)
