Sambut Pesta Demokrasi dengan Kebersamaan

- Senin, 19 Agustus 2019 | 18:25 WIB

TANJUNG REDEB- Tahapan pendaftaran hingga penetapan calon bupati dan wakil bupati,pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020, masih beberapa bulan lagi. Namun, nama-nama figur bakal calon (balon) pemimpin Berau, sudah banyak bermunculan. Bahkan spekulasi penjodohan balon-balon tersebut juga sering jadi topik pembahasan di grup-grup media sosial, hingga diskusi santai di warung kopi.

Menghangatnya situasi politik di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau – saat ini, turut dicermati mantan bupati Berau Makmur HAPK. Menurutnya, pesta demokrasi bukanlah hal baru di Berau. Sehingga, patut disambut dengan kebersamaan.

Menurutnya, tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan partai politik, organisasi masyarakat, termasuk para figur yang punya potensi untuk dicalonkan, harus mengawal proses demokrasi ini dengan baik. Menjaga situasi politik tetap adem, santun, dan damai. Menghimpun aspirasi para tokoh, mendengarkan saran-saran yang diberikan, agar masyarakat punya banyak pilihan calon pemimpin yang akan membawa Berau terus berkembang.

“Karena masyarakat akan mencari yang terbaik,” katanya saat berbincang dengan Berau Post di salah satu rumah makan yang ada di Tanjung Redeb, Sabtu (17/8).

Makmur pun menitip pesan kepada figur-figur yang ingin maju dalam Pilkada Berau 2020. Agar terus belajar untuk memahami apa yang diinginkan masyarakat kepada pemimpinnya. Dalam berkompetisi juga jangan menggunakan cara-cara yang tidak sportif, apalagi sampai menzalimi. Makmur juga berpesan, seorang calon pemimpin jangan menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk kepada masyarakat. Apalagi jika janji tersebut sudah diyakini sulit untuk direalisasikan. Tapi karena besarnya keinginan untuk merebut simpati agar dipilih masyarakat, maka segala cara akan dilakukan. “Jangan buat janji yang tak mungkin bisa kita realisasikan. Jangan ada di hati kita, yang penting saya bisa jadi bupati (apapun caranya),” katanya.

Menjadi seorang pemimpin, ujar dia, harus selalu introspeksi diri. Karena seorang pemimpin, tetap membutuhkan orang lain untuk membantunya menjadi pemimpin yang baik. Seorang pemimpin juga harus membuka diri dan jangan sungkan untuk meminta pertolongan dengan masyarakat. “Banyak belajar dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Jadi, jangan takut untuk menjadi pemimpin, tapi kejarlah itu dengan etika yang baik, cara yang sportif,” katanya.

“Jangan sungkan untuk melanjutkan program yang diletakkan oleh pemimpinan sebelumnya, karena pemerintah seyogianya berkesinambungan dan berkelanjutan,” sambungnya.

Makmur juga berbagi tips saat menjadi pemimpin Berau periode 2005 hingga 2015. Pasalnya diketahui, Makmur yang berpasangan dengan Ahmad Rifai, sudah berhasil menjadikan Berau sebagai daerah berkembang dengan tingkat pembangunan yang cukup pesat. Makmur bersama Rifai juga berhasil menjaga keharmonisan kepemimpinan selama dua periode kepemimpinan mereka.     

“Kuncinya, begitu kami berpasangan, kita harus sama-sama berperan, tidak boleh ada yang dominan. Hanya karena saya sebagai bupati, saya harus menjadi kakak (bagi wakil bupati) yang baik. Tidak ada hal-hal yang membuat kami tidak kompak, karena sejak awal kami berkomitmen bersama untuk saling membantu. Kuncinya pemimpin harus mampu mengayomi dan menjembatani,” ujar Makmur. (udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X