PULAU DERAWAN - Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat Kampung Pulau Derawan menggelar aksi bersih bersih pantai di area yang kerap menjadi lokasi peneluran penyu, Minggu (18/8).
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintahan Kabupaten Berau melalui Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), The Nature Conservancy (TNC) Indonesia, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat Pulau Derawan.
Bersih pantai yang diikuti sekitar 30 relawan ini didukung Pejuang SIGAP Sejahtera Kecamatan Pulau Derawan. Tidak hanya mengumpulkan sampah di bibir pantai, relawan juga melakukan pemilahan dan estimasi perhitungan sampah berdasarkan kategori, di antaranya sampah plastik, kertas, karet, keramik, kayu, logam, tekstil, kaca dan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Usai melakukan perhitungan, kegiatan dilanjutkan dengan gerakan menghadap laut dibarengi menyanyikan lagu ‘Bagimu Negeri’ sambil bergandengan tangan. Gerakan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Menghadap Laut 2.0 yang dikoordinir oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. Gerakan yang dilakukan untuk kedua kalinya ini bertujuan untuk membangun kesadaran bangsa Indonesia bahwa laut adalah masa depan bangsa.
Dari hasil perhitungan, diutarakan Kepala Seksi Konservasi DLHK Kabupaten Berau, Ibrahim Nur, limbah B3 menjadi ancaman serius untuk kesehatan laut dan pantai di Pulau Derawan. Untuk itu pengendalian sampah di pantai dan laut menurutnya perlu menjadi perhatian yang lebih serius.
Misalnya dengan peraturan kampung ataupun adanya regulasi yang mengatur tata kelola pantai dan laut. Kemudian harus ada aturan yang mengatur supaya penduduk dan pengunjung bekerja sama untuk mengelola dan mengendalikan sampah di laut. “Karena, di Derawan ini adalah habitat penyu, jadi dengan menjaga kebersihan pantai dan laut sama dengan mendukung keberadaan penyu di Derawan untuk bertambah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Pulau Derawan, Bahri mengatakan, Pulau Derawan dalam beberapa tahun terakhir telah mengelola sampah bekerja sama dengan DLHK Berau menggunakan Alokasi Dana Kampung (ADK).
Dana tersebut dimanfaatkan untuk mengangkut sampah yang berasal dari Pulau Derawan menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Tanjung Batu. “Alhamdulillah, setelah program itu berjalan sampah di Pulau Derawan berkurang. Walaupun mungkin masih ada yang perlu kita lakukan, seperti penyadaran kepada masyarakat,” katanya. (hms22/sam)