Berau patut berbangga, sebab tepat pada Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia lalu, salah satu kebudayaan Berau mendapat apresiasi langsung dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka.
Ari Putra, Tanjung Redeb
MENGIKUTI upacara HUT RI di Istana Merdeka bukanlah hal baru bagi Adji Bachrul Hadi. Namun pelaksanaan tahun ini menjadi salah satu yang sulit dilupakan baginya.
Di hari itu, Sabtu (17/8) dirinya mendapatkan hadiah berupa satu unit sepeda, yang diserahkan langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Ya, hadiah itu dia dapatkan karena baju yang dikenakannya terpilih menjadi baju adat terbaik kedua pada penilaian lomba baju adat di acara tahunan itu.
Ditemui usai menghadiri acara pelantikan anggota DPRD Berau terpilih Senin (19/8). Adji Bachrul Hadi mengaku kalau dirinya juga tidak menyangka pakaian yang dikenakannya saat itu bisa menjadi salah satu pakaian terbaik.
Apalagi, di sana terdapat ribuan tamu undangan yang hadir turut menggunakan pakaian adat yang tidak kalah menarik. “Pesertanya ada ribuan yang dinilai, makanya saya tidak menyangka akan terpilih untuk menjadi salah satu juara,” katanya.
Sebenarnya diakui Adji Bahrul baju yang dikenakannya memang sudah menarik perhatian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Hanya saja saat itu dirinya belum menyadari akan adanya penilaian baju adat.
“Pertama kali saya masuk ke area Istana Merdeka memang sudah diperhatikan Paspamres,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Berau Muharram mengaku sangat bersyukur atas penghargaan yang diraih Adji Bachrul. Dirinya melihat hal ini membuat nama Berau terangkat secara nasional, bahkan sempat viral.
Pemkab Berau pun dituturkannya sangat mengapresiasi sekaligus menghargai budaya kesultanan yang selama ini dipelihara dan dijaga. “Sebagai apresiasi kita adalah paling tidak melestarikan budaya di Keraton Sambaliung dan Gunung Tabur yang akan kita coba benahi dalam rangka sekaligus menjadi tujuan wisata secara nasional dan internasional,” terangnya.
Lebih lanjut Muharram mengungkapkan, selama ini Pemkab juga telah melakukan pembiayaan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau. dengan mengangkat beberapa orang untuk menjadi pemelihara sekaligus pegawai keraton untuk merawat dan memfasilitasi keberadaan keraton.
“Mudah-mudahan ke depan ketika ada anggaran memungkinkan nanti akan kita coba diskusikan dengan pihak keraton apa-apa yang perlu didukung untuk memaksimalkan objek wisata berkarakter budaya,” ujarnya. (*/sam)