TANJUNG REDEB – Masing-masing pemerintah kampung saat ini berlomba untuk mengembangkan produk unggulan yang dimiliki. Pengembangan ini dengan memanfaatkan sumber daya dimiliki setiap kampung dengan potensi yang ada. Seperti yang dikembangkan Kampung Merancang Ulu dengan pengelolaan bawang menjadi empat jenis produk.
Disampaikan Ketua Pokja II TP PKK Kampung Merancang Ulu, Mariansyah, dirinya bersama dengan anggota TP PKK mengambil inisiatif melakukan pengelolaan produk berbahan dasar bawang dayak. “Hasil produk yang telah kita produksi dari bawang ini berupa sirup bawang dayak, minuman segar bawang dayak, teh seduh bawang dayak serta bubuk kopi bawang dayak,” ujarnya.
Pengembangan produk ini disampaikan Mariansyah, merupakan kemauan anggota pokja untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki kampung. Di mana hasil bawang dayak ini cukup melimpah di Kampung Merancang Ulu namun selama ini hanya dimanfaatkan untuk bumbu masakan saja.
“Dari situ kita inisiasi agar hasil pertanian ini bisa dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berekonomis dan bisa menjadi penghasilan,” jelasnya.
Pihaknya pun serius dan berupaya untuk mengembangkan produk ini menjadi lebih meningkat lagi. Saat ini telah keluar hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan untuk uji kesehatannya. “Setelah keluar hasil itu, kita langsung mengurus izin edar di Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Saat ini kita masih menunggu izin itu keluar, kemudian bisa kita produksi lebih massal lagi,” ungkapnya.
Hasil produk ini pun mendapatkan respons positif dari masyarakat sekitar. Hal ini yang mendorong anggota TP PKK untuk mengembangkan produk tersebut. Bahkan hasil produk ini cukup laris pada pelaksanaan PEDA KTNA X di Labanan. “Kita ikut dalam pameran di sana. Dan banyak produk yang habis. Ini mendorong kita untuk lebih mengembangkan lagi,” tukasnya.
Sementara Kepala Kampung Merancang Ulu, Andi Marpai menegaskan, hasil produk ini merupakan bagian dalam pengembangan perekonomian masyarakat kampung. Ke depan disampaikannya, pemerintah kampung siap memberikan dukungan penuh, bahkan diharapkan pengelolaan produk ini bisa menjadi sumber perekonomian baru bagi masyarakat.
“Kita akan usahakan agar pengelolaan produk ini lebih professional lagi, seperti berbadan hukum. Termasuk juga dengan pengelolaan melalui BUMK,” pungkasnya. (hms5/sam)
