Serap Tenaga Kerja Lokal, Tampung Hasil Nelayan

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 11:31 WIB

TANJUNG REDEB - Masyarakat nelayan di Kabupaten Berau, khususnya di wilayah Kecamatan Talisayan tak perlu khawatir lagi harga ikan anjlok jika hasil tangkapan melimpah. Sebab, kini di Kampung Talisayan telah berdiri gudang penyimpanan ikan segar Talisayan Cold Storage (TCS) yang siap menampung dan mengolah hasil tangkapan nelayan.

Talisayan Cold Storage yang memiliki kapasitas 300 ton ini telah diresmikan oleh Bupati Berau Muharram, Kamis (22/8) lalu. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita, dilanjutkan dengan peninjauan gudang.

Manajemen TCS Ahmad Jufri mengatakan, kehadiran Talisayan Cold Storage ini sangat berarti bagi nelayan. Karena bisa menampung hasil tangkapan nelayan dan juga akan menstabilkan harga ikan di pasaran. “Cold Storage ini mampu memproduksi hasil tangkapan 15 ton per hari,” kata Ahmad Jufri, usai peresmian.

Dijelaskannya, keberadaan Talisayan Cold Storage ini tentu akan berdampak positif terhadap nelayan di wilayah Talisayan dan sekitarnya. Sebab, kalau hasil tangkapan ikan nelayan melimpah, tentunya harga ikan akan turun. Namun dengan adanya cold storage ini, tentu ikan bisa disimpan dan dijual dengan harga stabil.

Tidak hanya berdampak pada nelayan, tetapi juga akan menyerap tenaga kerja lokal. Setelah beroperasi, pihaknya akan melakukan pelatihan bagi tenaga kerja lokal untuk direkrut menjadi karyawan.

“Talisayan Cold Storage akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Terutama masyarakat yang belum memiliki kesempatan kerja, kita akan tampung jadi karyawan di sini. Yang tak kalah penting, ikut menyumbang pendapatan asli daerah,” jelas Ahmad Jufri.

Keberadaan TCS ini juga akan menekan biaya operasional nelayan. Sebab, selama ini nelayan banyak menjual ke luar daerah, seperti Tarakan, Samarinda dan Balikpapan. Namun dengan adanya TCS, akan memperpendek rentang jarak dan waktu, karena hasil tangkapan nelayan langsung dibeli dan dikelola. “Jadi ikan hasil tangkapan kita tampung dan beli dengan harga yang sama bersaing. Ini bisa mengurangi biaya yang selama ini dikeluarkan nelayan,” ujarnya.

Cold storage ini nantinya akan menampung 20 jenis ikan, seperti Kakap Putih, Kakap Merah, Bawal dan lainnya. Setelah melalui proses pembekuan dan packing, ikan akan dikirim ke Surabaya dan diekspor ke beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang dan Taiwan. Karena negara-negara tersebut membutuhkan ikan sangat dalam jumlah besar.

“Hampir semua jenis ikan bisa kita tampung. Tapi kita tetap sisihkan juga untuk kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Ahmad, Talisayan Cold Storage ini terbesar di Berau. “Kita menggunakan mesin pembekuan cukup 6 jam sudah beku. Jadi sangat cepat prosesnya. Yang pasti kita tidak akan menolak ikan yang mau dijual di sini. Kalau ada dari tempat lain seperti Tanjung Batu, kita tetap terima,” pungkasnya.

Ditambahkan manajemen TCS lainnya, Hasan Jufri, Talisayan Cold Storage ini diresmikan setelah direncanakan sejak 2,5 tahun lalu. TCS ini bakal menjadi pusat kegiatan pengelolaan ikan segar ke depannya sekaligus pusat pendapatan masyarakat.

“Hadirnya TCS ini tentu akan memotong waktu dan jarak pemasaran hasil tangkapan nelayan. Jadi terjadi peningkatan efisiensi dan pendapatan nelayan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Muharram menyampaikan apresiasi atas berdirinya gudang penyimpanan ikan segar di Kampung Talisayan ini. Kehadiran perusahaan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan pembangunan daerah. “Lapangan kerja tentu ada sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

Pada kesempatan itu Muharram juga mengajak masyarakat agar memanfaatkan kehadiran perusahaan ini. Menurut Muharram, dengan adanya TCS ini, tentu akan mendorong semangat nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapannya. Sebab, sudah ada kepastian hasil tangkapan dibeli. “Ini perusahaan yang serius mengelola hasil tangkapan nelayan,” katanya.

Ia juga mendorong masyarakat agar ke depan masyarakat nelayan bisa mengubah pengelolaan perikanan dengan cara budi daya. “Ke depan kita harus bisa melestarikan hasil laut kita. Mengambil ikan dengan cara aman, jangan sampai tidak ramah lingkungan. Sehingga bisa dinikmati generasi selanjutnya," pungkasnya. (adv/har2)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Delegasi Bisnis Brunei-Tiongkok ke Kukar

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB
X