TANJUNG REDEB - Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau melanjutkan monitoring dan evaluasi (monev) ke cabang olahraga Woodball, kemarin (24/8).
Berdasarkan hasil monev Ketua Binpres KONI Berau, Suhud mengatakan, ada beberapa poin penting yang menjadi perhatian khususnya pada sarana dan prasarana berlatih. Pasalnya, diakui pengurus cabor, alat yang digunakan di bawah standar sehingga latihan tidak bisa maksimal.
“Penunjang vital dalam berlatih memang peralatan. Sehingga pengurus dalam hal ini sangat mengharapkan pengadaan alat seperti mallet, bola dan gate,” ujarnya.
Selain itu, lapangan juga menjadi yang diusulkan mengingat hingga kini cabor tersebut belum memiliki tempat latihan tetap, hanya menumpang di lapangan golf saja. Kekurangan juga disebut Suhud pada minimnya atlet putri. Hal itu pun menjadi tantangan bagi pengurus cabir untuk melakukan perekrutan sehingga terciptanya regenerasi.
“Pelatih bersertifikasi juga belum ada. Sebenarnya karena masih termasuk cabor baru, jadi perlu didorong untuk lebih banyak melakukan sosialisasi,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum Indonesia Woodball Association (IWbA) Berau, Mahmud menyebut, 19 atlet yang ada saat ini diakuinya masih memiliki jam terbang yang minim. Selama ini pihaknya hanya mengandalkan program event dari provinsi, sedangkan untuk try out terkendala anggaran. (mar/sam)