TANJUNG REDEB – Sebanyak 339 mahasiswa dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Berau dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Tanjung Redeb telah menyelesaikan program kuliah kerja nyata (KKN) Tahun 2019 di Kabupaten Berau.
Berakhirnya program KKN itu ditandai dengan pelepasan mahasiswa kembali ke perguruan tinggi masing-masing oleh Bupati Berau Muharram, belum lama ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Ilyas Natsir menjelaskan, KKN di Kabupaten Berau dilaksanakan di kampung yang berada di 11 kecamatan se-Kabupaten Berau.
Selain dari Unmul, Stiper dan STIT, pelaksanaan KKN tahun ini juga diikuti beberapa perguruan tinggi lain, seperti Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta maupun dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda.
Melalui verifikasi tim DMPK Berau, pelaksanaan KKN disampaikan Ilyas sangat baik. Program KKN yang dilaksanakan mahasiswa membantu pemerintah maupun masyarakat kampung. Mulai dari kegiatan administrasi, pelayanan masyarakat di kantor kepala kampung, hingga membantu perangkat kampung dalam menyusun profil kampung.
Mahasiswa KKN juga giat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, termasuk bersama-sama masyarakat menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. “Para mahasiswa KKN mendapat tugas tambahan dari pemerintah daerah untuk membantu melakukan pendataan potensi sumber daya yang ada di setiap kampung, yang dapat dikelola menjadi sumber ekonomi kampung melalui badan usaha milik kampung,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Berau, Muharram mengucapkan terima kasih kepada ratusan mahasiswa yang telah mengabdikan diri kepada masyarakat di Kabupaten Berau melalui program KKN.
Tidak hanya mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama di bangku kuliah. Selama KKN mahasiswa juga memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman yang menjadi bekal saat menyelesaikan studi dan kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Tantangan mahasiswa saat ini ditegaskannya semakin berat, termasuk setelah menyandang predikat sarjana nanti. Untuk itu pengalaman menjadi hal yang berharga menjadi bekal setelah menyelesaikan kuliah.
Meraih gelar sarjana disampaikan Muharram jangan hanya untuk mencari pekerjaan sebagai pegawai atau karyawan. Namun sarjana harus bisa membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan. “Semoga selama mengikuti KKN ini menjadi pengalaman berharga untuk nanti menjadi bekal setelah meraih gelar sarjana,” tandasnya. (hms3/sam)