Kurang Maksimal, Bisa Dibubarkan

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 19:06 WIB

TANJUNG REDEB – Tim pengawasan bahan bakar minyak (BBM) bentukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah beraksi. Lebih dari dua pekan tim yang terdiri dari berbagai instansi dan lembaga vertikal itu berjaga di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Meski begitu, dari pengamatan awak media ini di beberapa ruas jalan, penjual eceran masih tetap marak. Begitu juga beberapa orang yang diduga pengetap masih leluasa di SPBU.

Mengenai itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan terus mengamati kegiatan tim pengawasan di lapangan. Bahkan, ia juga tak menampik masih mendengar keluhan terkait masih adanya pengetap.

“Saya tadi (kemarin, red) lihat di SPBU orang-orang kita ada seperti Satpol PP. Dan saya mengamati masih tetap ada keluhan bahwa pengetap masih ada,” katanya kepada awak media ini, Kamis (29/8).

Karena itu, dirinya menerangkan, bupati bakal melakukan evaluasi. Perihal keberadaan tim pengawasan BBM yang sudah berjalan. Apabila dirasa tim tersebut tidak maksimal, dirinya pun menyebut bisa saja pembubaran dilakukan.

“Kalau tidak maksimal buat apa dilanjutkan,” ujarnya. Terpenting menurutnya, pemerintah telah berupaya melalui keberadaan tim tersebut.

Mengenai persoalan pengetap dan penjual eceran BBM selama ini, Agus memiliki pandangan berbeda. Dirinya melihat di daerah lain keberadaan pengecer tak jauh berbeda dengan di Berau. Namun, bedanya tidak ada antrean panjang di SPBU.

Keberadaan pengetaplah yang selama ini membuat antrean panjang di SPBU. “Antrean panjang ada hubungannya dengan pengetap. Dan pengetap menjual ke eceran,” ucapnya.

“Jadi yang kita mau tertibkan itu adanya keluhan masyarakat tentang antrean akibat pengetap ini,” tambah mantan anggota DPRD Kaltim.

Kemudian, ia pun mempertanyakan apakah antrean panjang di SPBU bisa dihilangkan, sementara pengecer BBM tetap ada, seperti di daerah lain? “Kenapa daerah lain bisa, kita tidak bisa,” katanya.

Dirinya pun menyebut minimnya jumlah SPBU dan kuota distribusi BBM turut menjadi penyebab panjangnya antrean di SPBU. Apalagi jam operasional SPBU di Berau yang relatif singkat. “Ini akan menjadi usulan saya kalau tim pengawasan dibubarkan. Karena secara logika, orang lebih senang beli di SPBU dibandingkan eceran. Harganya murah, kualitas dan ukurannya benar,” tuturnya. (arp/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X