TANJUNG REDEB- Keberhasilan meraih Adipura kategori kota kecil yang diperoleh Tanjung Redeb, 2018 lalu, berusaha dipertahankan Pemkab Berau.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau Sujati, mengaku optimistis bisa mempertahankan prestasi tersebut.
Dijelaskannya, kategori dalam Adipura ada tiga. Yakni kota kecil, sedang, dan besar. Berau sendiri, baru mengikutinya untuk kategori kota kecil. “Yang meliputi wilayah Kecamatan Tanjung Redeb,” katanya kepada Berau Post kemarin (29/8).
“Semoga untuk tahun ini Tanjung Redeb bisa mempertahankan kembali penghargaan Adipura tersebut,” sambungnya.
Pihaknya juga sudah menyusun dan mengirimkan kebijakan strategis daerah (Jakstrada) yang berisikan neraca mengenai pengelolaan sampah selama 5 tahun di Berau, kepada tim penilai Adipura.
Dalam jakstrada tersebut, memiliki 2 strategi yang nantinya akan dilakukan, yaitu kebijakan mengenai pengurangan sampah dan penanganan sampah.
Selanjutnya pihaknya akan menggalakan program bank sampah dan sekolah Adiwiyata.
Titik pantau Adipura, lanjut dia, meliputi Bandara Kalimarau, rumah sakit, perkantoran, tempat ibadah, pasar, permukiman, bank sampah, tempat pembuangan akhir (TPA), dan lainnya. “Saat ini kami sedang melakukan pembenahan-pembenahan pada titik-titik tersebut,” katanya.
“Konsep penilaian untuk tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu, saat ini tidak ada penilaian 1 (P1), sehingga langsung pada tahap P2,” sambungnya.
Nantinya untuk tim penilaian akan datang dan meninjau secara langsung titik-titik pantau, untuk membandingkan dengan laporan yang dikirim DLHK Berau.
“Kunci mendapatkan Adipura sebenarnya adalah kesadaran masyarakat dalam partisipasinya terhadap lingkungan. Tidak hanya peran pemerintah saja. Makanya saya berharap adanya kesadaran masyarakat, karena dengan kesadaran tersebut akan sangat membantu,” ujarnya. (*/sgp/udi)
