Masih Banyak Pertimbangan, Tetap Jaga Silaturahmi

- Senin, 2 September 2019 | 18:34 WIB

Memulai karier di birokrasi dan tampil pada Pilkada 2015 serta Pileg 2019, sudah membuat nama Fahmi Rizani cukup populer di masyarakat. Tak heran, menjelang pelaksanaan tahapan pilkada 2020, namanya kembali didorong untuk turut serta dalam bursa bakal calon (balon) pemimpin Bumi Batiwakkal.

ARI PUTRA, Tanjung Redeb

Senyuman merekah di bibir Fahmi Rizani. Ketika awak media ini menghampiri kediamannya di Perumahan Korpri, Jalan Dermaga, Minggu (1/9). Pria kelahiran Kampung Sukan Tengah tersebut, langsung mempersilakan media ini duduk sambil menikmati suguhan teh panas, sambil berbincang santai di teras rumahnya. 

Di awal perbincangan, Fahmi memang mengakui banyak pihak yang telah menghubunginya. Pertanyaannya pun sama. Apakah dirinya kembali maju di Pilkada 2020 nanti? “Memang sampai saat ini sudah banyak yang mendorong saya untuk maju,” katanya bercerita.

Namun, Fahmi memilih realistis. Kegagalan di pilkada dan pileg 2019, telah mengajarkannya banyak hal. Apalagi, saat ini Partai Amanat Nasional (PAN) yang menjadi tempatnya bernaung, hanya mampu meraih satu kursi di DPRD Berau. Sementara persyaratan untuk mengusung calon pada pilkada, minimal memperoleh 6 kursi atau 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Berau.

Karena itu, hingga saat ini dan beberapa bulan ke depan. Mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Berau ini, mengaku hanya akan melihat peta perpolitikan di Bumi Batiwakkal terlebih dahulu. Banyak pertimbangan sebelum menentukan sikap untuk memutuskan maju atau tidak nantinya. “Saya juga tentunya harus tunduk dan patuh terhadap keputusan partai nanti, karena saya ini seorang kader,” tuturnya.

Ia tak menampik. Keinginan untuk maju di pilkada sudah ada dalam dirinya. Terlebih, dengan statusnya sebagai putra daerah. Fahmi merasa harus ikut ambil bagian dalam memajukan Berau. Namun dirinya tetap menyerahkan keputusan akhir pada partainya.

Yang jelas, ayah satu anak ini terus menjaga silaturahmi dan komunikasi dengan masyarakat, hingga teman-teman di partai politik. Tapi, bukan sekadar soal pilkada yang dibahas bersama. “Juga membahas hal-hal lain,” ujarnya.

Berbicara mengenai seorang pemimpin, bagi Fahmi bukanlah perkara mudah. Dirinya menyebut seorang pemimpin harus mampu mendengar dan menyerap aspirasi dari masyarakat. Khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah, sebagai mayoritas di Berau. Tidak sampai di situ, seorang pemimpin disebutnya harus mampu merealisasikan apa yang menjadi keinginan masyarakat tadi. “Pengalaman saya di pilkada dan pileg itukan, saya keliling dan ketemu masyarakat. Dan itu banyak aspirasi yang saya terima. Karena itu saya ingin sekali berbuat sesuatu terhadap masyarakat banyak,” tuturnya.

Dari pihak keluarga, juga terus memberikan dukungan. Sang istri maupun keluarga besar diungkapkannya, selalu mendukung segala keputusannya.

Meskipun diungkapkannya ada beberapa keluarganya yang secara blak-blakan sudah memintanya maju. “Tapi kan untuk maju itu tidak cukup hanya keinginan. Banyak faktor yang harus dipikirkan, salah satunya perahu itu tadi,” katanya.

“Dan seperti saya sampaikan tadi, keputusan akhir ada di internal partai,” sambungnya. (*/bersambung/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB

Panitia Seleksi Penerimaan Polri Disumpah

Senin, 22 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur Prioritas di Sambera Baru

Senin, 22 April 2024 | 08:41 WIB
X