Bisa Jadi Sinyal Dukungan

- Selasa, 3 September 2019 | 13:44 WIB

TANJUNG REDEB - Secara resmi, tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020 memang belum dimulai. Namun nama-nama bakal calon yang diprediksi bakal memanaskan bursa sebagai calon bupati dan wakil bupati Berau, sudah banyak mengemuka. 

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Berau Taufik Waligar pun turut mencermati nama-nama figur yang telah bermunculan. Bahkan secara tidak sengaja, dirinya berjumpa dengan Taupan Madjid, salah satu figur yang digadang bakal maju pada Pilkada Berau 2020, di salah satu kafe yang ada di Jalan Pulau Derawan, Tanjung Redeb, Minggu (1/9) malam. Dari pertemuan yang tidak direncanakan tersebut, melahirkan diskusi politik yang bisa saja menjadi sinyal terjalinnya kebersamaan hingga 2020 mendatang.

“Sangat wajar ketika kami berjumpa dan berdiskusi. Dengan harapan, agar (bakal) calon bupati ini bisa mempunyai visi dan misi yang baik untuk pembangunan Berau,” katanya kepada Berau Post, Senin (2/9).

Dikatakannya, banyak hal yang didiskusikan. Sebab, Gerindra diutarakannya, ingin mencari calon pemimpin yang mengerti dan memahami masalah kearifan lokal. Sebab kearifan lokal yang dimaksudnya, bukan sekadar menyangkut kebudayaan, tapi bagaimana bisa menumbuhkembangkan perekonomian dengan pengusaha-pengusaha lokal sebagai penggerak utamanya. Sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat bisa tumbuh lebih merata. 

“Karena untuk mengukur keberhasilan pembangunan, bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Tentu itu harus didorong pertumbuhan infrastruktur yang baik pula,” terang Taufik.

Partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut, lanjut dia, juga ingin mencari calon pemimpin yang loyal terhadap daerahnya, punya gagas, wawasan, serta relasi yang luas. Harus tahu dan paham kondisi dan potensi daerahnya. “Karena kita ini mencari pemimpin untuk kita,” katanya.

Namun saat ini, Taufik mengaku baru bertemu dengan satu bakal calon saja. Itupun tanpa unsur kesengajaan. “Makanya wajar ketika kami memberikan masukan, saran, dan saling tukar pendapat,” terangnya.

Pada pertemuannya tersebut, Taufik juga menekankan seorang pemimpin harus bisa mencarikan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Contohnya, dari masyarakat yang turut menanam kelapa sawit. Sebab sering muncul keluhan, hasil panen dari perkebunan masyarakat tidak semuanya bisa diterima pabrik, karena keterbatasan kapasitas pabrik. Atau keluhan mengenai rendahnya harga jual yang tidak bisa dihindari petani, yang ditetapkan pemilik pabrik. “Ini memang menjadi masalah nasional, tapi pemerintah daerah bisa berperan mengatasinya. Misalnya dengan membangun pabrik untuk menampung hasil dari perkebunan masyarakat,” terangnya.

Contoh persoalan lain, lanjutnya, untuk mengatasi kerusakan jalan akibat aktivitas kendaraan pengangkut peti kemas. Karena lalu lintas truk pengangkut peti kemas di wilayah perkotaan juga tak bisa dihindarkan, maka opsi memindahkan pelabuhan ke wilayah yang lebih representatif perlu dipertimbangkan. “Bisa kerja sama dengan Pelindo. Setidaknya sedikit menekan untuk meminta kontribusi Pelindo agar membantu pemerintah membangun daerahnya,” ujar Taufik.

Seorang pemimpin, menurutnya, juga tidak bisa mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) semata. Sebab banyak pembangunan yang butuh dukungan kucuran APBD provinsi hingga APBN. Seperti untuk mengatasi keluhan masyarakat mengenai kerusakan jalan menuju wilayah pesisir selatan yang menjadi kewenangan provinsi. “Kalau kerja sama dengan provinsi terjalin baik, itu (perbaikan jalan) tidak akan lama,” terangnya.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga jadi wejangan yang ditekankannya kepada Taupan. Karena banyak perusahaan besar yang berinvestasi di Berau, namun hanya sekian persen saja SDM lokal yang mampu terserap. Padahal, sebagian perusahaan sudah membuka pintu untuk memberdayakan SDM lokal, asal mampu memenuhi standar yang diterapkan perusahaan. “Di situ harus ada pemerintah yang menjembatani untuk meningkatkan kualitas SDM lokal. “Karena yang diperlukan bukan hanya untuk membangun infrastruktur, manusianya juga,” ujarnya.

Taupan sendiri, mengaku sangat beruntung mendapat banyak masukan dari salah satu pimpinan partai yang ada di Berau. Wejangan yang diberikan, ujar dia, memang sejalan dengan rencana arah pembangunan yang akan diterapkannya, jika Kepala Dinas Perhubungan Kaltara tersebut, benar-benar memutuskan untuk terjun ke politik. “Itu jadi masukan berarti bagi kami,” singkat Taupan. (*/oke/udi)   

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X