Sejak memutuskan untuk menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Berau, H Junaidi SP sudah meyakinkan dirinya untuk selalu patuh dan siap menjalankan apapun perintah partai. Apalagi saat diperintah untuk menjadi bakal calon wakil bupati Berau pada Pilkada Berau 2020 nanti.
MAULID HIDAYAT, Tanjung Redeb
Junaidi SP, sudah membuktikan pengabdiannya untuk membangun Bumi Batiwakkal. Selama 36 tahun, pria kelahiran Gunung Tabur tersebut, mengabdikan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemkab Berau.
Makanya, setelah pensiun pada awal 2018 lalu, dan memutuskan untuk berpolitik bersama PDIP, Junaidi langsung mendapat tugas-tugas yang tidak ringan. Bahkan, jelang pilkada Berau tahun depan, Junaidi sebenarnya mengaku tidak punya niatan atau ambisi untuk maju menjadi calon. Namun ketika dihubungi oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Berau Atilagarnadi, yang mempertanyakan kesiapannya jika ditugaskan partai untuk menjadi calon wakil bupati, maka Junaidi langsung menyatakan kesiapannya. “Karena sebagai petugas partai, kami harus siap apapun yang diperintahkan partai,” katanya saat berbincang dengan Berau Post kemarin.
Dikatakannya, perintah tersebut sesuai amanat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, bahwa kader-kader PDIP di daerah diminta untuk tidak lagi menjadi penonton maupun pengusung calon kepala daerah. “Tapi kader memang diminta tampil,” terangnya.
Dikatakannya, pengalaman sebagai pegawai yang banyak dihabiskan di Dinas Perkebunan, disebutnya sebagai salah satu faktor yang membuatnya mendapatkan amanah dari partai. Sebab, pengalaman ketika berkecimpung bersama petani yang tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten, membuatnya sudah banyak dikenal masyarakat, khususnya petani.
Apalagi, rencana pencalonannya disebutnya telah mendapat restu Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kaltim. “Sambutan dari DPD tidak masalah. Katanya, sebagai putra daerah, memang bertanggung jawab untuk membangun daerahnya,” terang Junaidi menirukan pesan Ketua DPD PDIP Kaltim, Safaruddin.
Walau telah mendapat arahan, bukan berarti DPC PDIP Berau tidak memberikan syarat. Karena untuk maju sebagai bakal calon yang akan diusung, Junaidi diminta mendaftar sebagai peserta penjaringan calon yang dibuka PDIP Berau.
Proses penjaringan calon yang dibuka, ujar dia, juga untuk mencari figur bakal calon bupati, yang akan disandingkan dengannya sebagai kader PDIP. “Karena PDIP ini kan punya 3 kursi (di DPRD Berau). Jadi belum cukup untuk langsung mengusung, harus membangun koalisi. Dengan catatan, berkoalisi dengan siapapun, calon B2 (wakil bupati) harus dari PDIP,” pungkasnya. (*/bersambung/udi)
