PDIP-Gerindra Bangun Komunikasi Politik

- Rabu, 4 September 2019 | 20:15 WIB

TANJUNG REDEB – Bermodal tiga kursi di DPRD Berau, Partai Persatuan Indonesia Perjuangan (PDIP) Berau, terus membangun komunikasi politik dengan pengurus partai politik (parpol) maupun tokoh-tokoh politik di Bumi Batiwakkal. 

Dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Berau Atilagarnadi, dirinya ingin membangun paradigma berpolitik, bahwa ada saatnya berkompetisi, tapi ada juga saatnya partai-partai di Berau menyatukan persepsi, untuk kepentingan pembangunan di daerah. “Makanya dimulai dengan bersilaturahmi dengan pimpinan-pimpinan partai,” katanya saat bersilaturahmi dengan Ketua DPC Gerindra Berau Taufik Waligar, di kawasan Gunung Tabur tadi malam (3/9).

Dijelaskan pria yang akrab disapa Gatot tersebut, dari silaturahmi yang digelar, akan terbangun diskusi. Dari diskusi politik yang dibangun, akan menghasilkan kesamaan persepsi. “Dan memang harusnya disamakan untuk membangun Berau ini,” terang pria yang baru saja dilantik sebagai anggota DPRD Berau, Agustus lalu.

Penyamaan persepsi yang dimaksud, diilustrasikannya dalam penyusunan rencana kegiatan pembangunan. “Misalnya kalau ada uang Rp 10 juta, kalau tidak diatur dengan baik penggunaan uang itu, akhirnya tidak menghasilkan apa-apa,” katanya.

Makanya, dalam menyusun rencana kegiatan pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau, harus didahului dengan penyamaan persepsi dalam menentukan kegiatan yang masuk skala prioritas. Penyusunan program yang dicanangkan, lanjut dia, juga sebagai wujud untuk menerjemahkan visi kepala daerah yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

“Jadi, paling tidak di tahun ketiga memimpin, sudah terlihat capaian dari visi itu. Jangan sampai berakhir masa jabatan, visinya enggak tercapai,” terangnya. Selain dengan penyamaan persepsi dengan elite politik, kucuran dana desa dari pusat dan alokasi dana kampung dari APBD Berau, sangat membantu seorang kepala daerah dalam menyusun strategi pembangunan. Sebab dengan pengelolaan dana desa dan ADK, pembangunan di perkampungan juga semakin pesat yang tentu sangat membantu pemerintah daerah. 

Selain penyamaan persepsi, apakah silaturahmi yang dilakukan juga untuk mencari kecocokan mengenai figur yang akan diusung pada pilkada 2020 nanti? Ditanya demikian, Gatot tidak langsung mengiyakan namun tidak juga membantahnya. “Nantilah dilihat dari hasil diskusinya,” terang dia.

Apa akan mengutamakan kader sebagai calon yang akan diusung tahun depan? Kembali ditanya, Gatot memastikan PDIP Berau akan mengutamakan kader untuk diusung sebagai calon kepala daerah. “Apakah nanti sebagai calon bupati atau wabup, nanti dilihat ketika akan ‘dikawinkan’ dengan siapa kader ini,” terangnya.

Siapa kader yang dimaksud? Gatot belum bisa memastikannya. Makanya, PDIP ujar dia, telah membuka proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Berau sejak Senin (2/9), dan akan ditutup pada Kamis (19/9) nanti. Gatot juga menyerap aspirasi masyarakat yang menginginkan munculnya sosok putra daerah pada kontestasi pilkada Berau tahun depan. “Memang kami buka untuk umum, tapi saya mau lihat juga siapa saja kader yang mendaftar nanti. Karena yang akan diutamakan tentunya kader,” katanya. (*/hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X