PEMILIHAN bupati dan wakil bupati Berau masih tersisa 12 bulan lagi. Walaupun sudah bisa terbaca dari hasil perolehan kursi di DPRD. Terutama partai yang punya kursi mencukupi untuk tampil. Yang kursinya masih kurang, mulai gelisah. Nama-nama calon mulai bermunculan.
Yang menarik, di media sosial, suasananya menjadi seru. Ada WhatsApp Group (WAG) yang jelas-jelas memunculkan nama-nama para kandidat. Jumlahnya tidak sedikit. Tercatat ada 20 orang. Nama petahana juga termasuk. Lainnya, dari kader partai, praktisi hukum, PNS aktif maupun mantan PNS.
Sedangkan figur yang dimunculkan melalui media cetak (Berau Post), hingga kemarin, sudah 19 figur yang ditampilkan secara bergantian. Ini jadi menarik, baik yang di WAG maupun yang dimunculkan media cetak. Dengan begitu, lebih awal warga bisa mendapatkan informasi. Bisa sekalian menimbang-nimbang.
Di WAG, serunya tak jauh beda. Ada yang bertindak selaku moderator, yang mengatur jalannya dialog. Juga ada yang berperan sebagai tim sukses. Tim sukses yang dengan gagahnya, meyakinkan anggota WAG yang jumlahnya lebih dari 250 orang.
Dari 20 nama itu, tercatat Pak Muharram dan Agus Tantomo selaku petahana ada di puncak. Nama lainnya Pak Rifai (mantan wabup), Bu Seri Marawiyah, Edy Triono dan Taupan Madjid. Yang juga tampil sebagai bakal calon (balon) versi medsos, seperti Pak Liliansyah, Syarifuddin, Syarifatul Syahdiah (mantan ketua DPRD), Nasir Junaid (mantan anggota DPRD).
Ternyata nama saya juga masuk dalam ‘Big Twenty’ alias 20 besar. Berada pada urutan ke-11. Tidak tahu, pertimbangannya apa, sehingga nama saya juga diikutkan. Mungkin melihat baliho berukuran kecil yang terpampang di Jalan Durian dan yang ada di warung Sarabba. Saya termasuk balon dari bukan partai, sama dengan Pak Taupan Madjid maupun Rasatkan.
Pak Taupan dan Rasatkan, tercatat sebagai PNS aktif. Kabarnya mereka berdua siap mundur, bila ada partai yang menggandeng untuk tampil. Dari kabar itu, Rasatkan justru sudah mengajukan surat pengunduran diri. Tampil bersama partai atau sebagai calon independen.
Nama lainnya, Dewi Sartika yang pernah maju pada pemilihan anggota legislatif, berada di urutan 12. Selanjutnya ada nama Pak Gamalis (mantan anggota DPRD Kaltim), Pak Fahmi Rizani (pernah maju pilbup periode lalu), Pak Rusianto (mantan anggota DPRD Kaltim), Pak Hasanul Haq Batubara, Pak Junaidi, Husin Djufrie (anggota DPRD Berau), Amir Husin (mantan anggota DPRD Kaltim) dan Rasatkan.
Tak salah kelompok WAG yang adminnya dipegang oleh ‘tim 12’ dikoordinir Azis Sakti dan Pak Puja Handayani, memasukkan 20 nama tersebut. Tentu mereka juga menyerap aspirasi dan mengikuti tren yang berkembang di masyarakat. Juga tren yang muncul di internal partai. Nama-nama yang dimunculkan, belum ada pengelompokan, yang mana calon bupati maupun wakil bupati.
Aturannyapun lebih ‘kencang’ dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Seluruh kandidat versi WAG diwajibkan membuat visi maupun misi. Semua anggota WAG bisa memberikan pertanyaan. Pertanyaannya juga seram-seram. “Kayak pemilihan bupati bujuran (betul-betul),” kata Edy Djumantara, kader Partai Golkar.
Saya termasuk salah seorang yang diminta untuk membuat visi dan misi. Bukannya bingung, membuat visi dan misi seperti itu tidaklah sulit. Memang harus membuat ‘mimpi indah’ yang bisa diwujudkan. Yang merepotkan, bila visi dan misi itu harus disertai angka-angka. Hehe, tugasnya para tim sukses.
Saya hanya punya harapan bagi kaum muda. Kaum mudalah yang punya peluang besar dalam membangun negeri. Kaum muda harus dipicu semangatnya. Kaum muda yang tinggal di pedalaman dan desa, juga punya potensi luar biasa. Ketika mereka diberi ‘ruang’, percayalah mereka bisa berbuat yang lebih hebat lagi.
Juga dalam lima tahun ke depan ini, Berau yang ‘diapit’ Provinsi Kaltara dan Ibu Kota Negara (IKN), harus siap-siap menjadi penyangga. Semua sektor harus dibangkitkan. Berau sudah harus tercatat sebagai daerah eksportir. Berau sebagai daerah kunjungan wisata yang luar biasa. Semua sektor harus menyambut IKN itu.
Pak Syamsul Abidin, anggota WAG yang aktif memberikan komentar, mengaku menarik dengan diskusi melalui medsos yang ikut menjaring kandidat pemimpin Berau masa depan. Pesertanya juga muda-muda dan cerdas-cerdas. Hebat-hebat.
Ia melihat 20 figur yang disebutnya The Candidate itu, memiliki potensi yang selama ini ia paham betul kredibilitasnya. ”Hebat Grup WA ini, saya anggap jeli dalam mengangkat kandidat bupati dan wakil bupati,” kata dia. Iapun sangat yakin, yang tampil nanti, tak jauh dari 20 nama itu.