Kantor Depan

- Jumat, 6 September 2019 | 16:50 WIB

SANGAT jarang menyebut dengan kata Kantor Depan. Yang populer sebutannya front office. Baik di kantor perusahaan, hotel, maupun perbankan, sebutan ini sangat akrab. Sebagai kantor depan, yang bertugas di sinipun, sangatlah sibuk.

Kemarin, Kamis (5/9), saya jumpa dengan Pak Aris, pimpinan Bankaltimtara. Tak lama. Hanya beberapa menit saja. Setelahnya, saya ada urusan lain di bagian teller. Saya dapat urutan nomor 085. Padahal baru pukul 11.00 Wita. Artinya, sejak buka padi hari, sudah 84 orang nasabah yang mendapat pelayanan.

Banyak yang masih duduk menunggu. Yang berhubungan dengan teller, menghadapnya ke meja teller. Lainnya, berhubungan dentgan customer service (CS), juga kursinya menghadap ke CS. Samping saya, ada pegawai pemkab yang entah berapa kali menguap. Tanda mengantuk. Dia hanya mengantar.

Ada juga anak sekolah yang masih berpakaian Pramuka. Tak pernah menguap sekalipun. Asyik bermain game. Dia berurusan dengan CS. Ada juga yang datang seragam batik. Pasti karyawan pemerintah. Kan, kemarin hari Kamis. Pakaian batik.

Mereka tidak ke CS maupun ke teller. Ada Ruangan Kasda Lounge yang disiapkan oleh manajeman. Sama dengan saya, saat berada di pintu masuk, ada petugas satpam. Wanita berparas ayu. Dia dengan ramah mengarahkan setiap tamu yang masuk. Termasuk mengarahkan saya ke lantai dua, ruang Pak Aris.

Bila hitungan waktu, lumayan lama menanti giliran. Tapi, saya suka berlama-lama. Saya harus maklum, tugas teller harus ekstra hati-hati. Tak bisa sembarangan. Ada dua nasabah yang melakukan penarikan dalam jumlah besar. Dengan teliti petugas teller, melayani ramah. Saya baru ingat, ini tanggal muda.

Saya sering berada di kantor depan bank yang ada di Berau. Konsepnya tak jauh berbeda. Teller berada di depan, sementara layanan lainnya ada di sisi kiri dan kanan kantor depan.

Sebagai kantor pelayanan publik, berusaha memberikan layanan terbaiknya. Ada wadah kecil berisi bon-bon (permen). Bebas dicicipi oleh nasabah. Maksudnya, tentu agar para nasabah tak bosan. Tak capek berdiri. Juga disiapkan televisi dengan suara yang tidak nyaring. Untuk mengalihkan perhatian nasabah.

Sambil menunggu panggilan dari alat elektronik. Saya mencermati suasana itu. Rasanya dulu, petugas teller yang setengah berteriak menyebut nomor urut. Sekarang tidak lagi. Sama dengan di pesawat, ketika akan terbang. Ada suara yang sudah terekam, pengganti tugas pramugari.

Bankaltimtara dengan warna interior dominan warna biru. Bank lainnya juga menggunakan warna yang memiliki pesan tersendiri. Sejuklah suasananya. Sama sejuknya saat saya berada di BNI, BRI, maupun Bank Mega dan BCA. Suasananya asyik, karyawannya murah senyum.

Saya lalu berpikir, andai semua kantor mengadopsi konsep front office seperti yang dilakukan bank, mungkin tamu maupun karyawan menjadi betah. Setiap tamu yang datang, akan mendapat pelayanan yang prima. Karyawan juga tak minum kopi di luar, saat masih jam kantor.

Saya ingat, saat  berkunjung ke kantor salah satu kedutaan asing di Jakarta. Mau bertemu dengan staf kedutaan. Saya tidak diarahkan menuju ruang kerja yang ingin saya temui. Saya hanya duduk di kantor depan. Tak lama, yang saya butuhkan datang menjumpai. Pembicaraan tak berlama-lama. Hanya 10 menit. Saya pulang, yang saya temui juga kembali ke ruangannya. Asyik. Cepat.

Ingin sekali tentu melihat konsep yang seperti itu. Semisal kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang melayani warga mengurus KTP. Terpaksa warga meluber hingga ke luar ruangan. Memang kondisi kantornya seperti itu.

Lumayan bila ke kantor Badan Pendapatan Daerah. Begitu tiba di pintu utama, langsung diterima. Urusan juga cepat terlayani. Moga saja, kantor perizinan satu atap yang sekarang sedang dibuatkan kantor baru, konsepnya sama dengan di kantor Bapenda atau kantor bank. Pelayanan menjadi cepat.  Apalagi bila urusan berbasis teknologi internet. Hehe, di warung kopipun, bisa melakukan pendaftaran perusahaan.

Akhirnya saya mendapat giliran setelah satu jam menanti. Tak masalah. Saya senang. Bisa mencermati ketelitian karyawatinya. Bisa memandang pegawai lainnya yang ayu-ayu itu. Bila perlu, setiap hari saya bisa berkunjung ke kantor depan bank. Bergantian setiap hari. Walaupun sekadar bertanya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. (*/udi)  

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X