Sudah Diminta DPP, Lanjutkan Visi Berau Sejahtera

- Jumat, 6 September 2019 | 17:18 WIB

Setiap gelaran Pilkada, sulit dilepaskan dengan calon petahana. Hal tersebut nampaknya juga bakal terjadi pada Pilkada Berau 2020 mendatang. Muharram sebagai Bupati Berau saat ini, menjadi figur utama yang diprediksi akan tampil kembali.

 

ARI PUTRA, Tanjung Redeb 

 

Di tengah kesibukannya menjalankan roda pemerintahan, nama Muharram terus menjadi perhatian di berbagai kalangan masyarakat. Sebagai petahana yang baru menjalankan satu periode tugas pemerintahannya, Muharram memang masih memiliki kesempatan untuk kembali memimpin Bumi Batiwakkal. 

Di temui di ruang kerjanya seusai beristirahat pada pukul 14.00 Wita, Muharram menyadari namanya terus disangkut-pautkan pada Pilkada 2020 nanti. Bahkan beberapa tokoh dan sebagian masyarakat disebutnya sudah terang-terangan mendorongnya agar maju kembali. 

“Ketika tidak ada halangan dan rintangan, insya Allah saya akan tetap maju,” katanya kepada Berau Post, Rabu (4/9).

Dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai perahunya saat ini, mantan anggota DPRD Kaltim ini mengakui telah diminta maju kembali. Permintaan itu bahkan berasal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) maupun Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kaltim, hingga Berau.

Sehingga, dalam beberapa bulan terakhir, Muharram mengatakan telah melakukan komunikasi politik. Meski tak secara gamblang menyampaikan. Namun ia menerangkan telah mendapat dukungan dari beberapa partai politik di Berau. Dan dari dukungan itu, dia sudah bisa maju mencalonkan kembali. “Yang jelas kalau saya maju, tidak akan lewat dari jalur independen,” ucapnya.

“Karena itu relatif sulit. Ketika tidak ada partai yang mau mendukung saya, buat apa saya maju, toh partai saja tidak mau dukung, bagaimana masyarakat,” sambungnya.

Dengan kesiapannya untuk maju kembali. Pria kelahiran 1968 ini menyatakan telah siap menghadapi lawannya di Pilkada mendatang. Ia pun memprediksi, di 2020 nanti hanya akan ada tiga pasangan yang akan bertarung. Bahkan, bisa jadi hanya ada dua pasang.

Jumlah pasangan itu menurutnya tak terlepas dari perhitungan para partai politik. Karena ketika terdapat salah satu pasangan yang mendapatkan dukungan partai politik secara signifikan. Maka partai lainnya pun disebutnya akan turut mengikuti. Apalagi pasangan itu dianggap pasangan strategis.

Karena itu, dirinya pun menyerahkan keputusan akhir kepada masyarakat. Dan kepada para calon, ia menyampaikan bahwasanya Pilkada merupakan pesta rakyat. Sehingga jangan dianggap berlebihan. “Siapapun yang muncul di Pilkada adalah orang-orang baik semua. Ada semangat untuk berbuat baik bagi semua orang. Itu perlu dihargai. Terlepas dari kekurangan dan kelebihan, yang punya niatan itu adalah orang yang mau tampil untuk berbuat baik,” tuturnya.

Selama menjadi pemimpin Berau, dirinya merasa senang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Terlebih, apabila mampu memberikan solusi kepada masyarakat. Ia mencontohkan seperti halnya persoalan gaji tenaga honorer guru. “Gaji (guru honorer) mereka dulunya sangat terbatas sekali. Makanya saya naikkan. Dan mereka senang dan berterima kasih,” katanya.

Meskipun diungkapkannya, saat pertama kali memimpin Berau. Kondisi APBD Berau tengah defisit. Di mana normalnya sekitar Rp 2,6 triliun, turun drastis menjadi Rp 1,3 triliun. Pembangunan pun terbatas. Hal tersebut berlangsung selama dua tahun. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X