Bantu Rahmadi

- Sabtu, 7 September 2019 | 17:36 WIB

RAHMADI, warga Tanjung Perangat, Kecamatan Sambaliung, saat ini masih berada di Jakarta. Awalnya hanya untuk memeriksa kesehatan terkait kondisi badannya. Namun, dalam perjalanan, dokter yang menangani menemukan tumor pada bagian kepalanya.

Pertama kali mendapat informasi penyakit yang diderita Rahmadi, bagi saya itu sangat mengejutkan. Saya pikir, ketika teman-teman di Baznas memutuskan untuk memeriksakan kesehatan Rahmadi, itu hanya pada kondisi tubuhnya yang tidak normal. Tinggi badannya mencapai 2,2 meter.

Saat pertama kali jumpa di rumahnya, di kampung Perengat, ia hanya mengeluh pada  kaki dan tulang pinggang. Karena badannya yang tinggi itu, Rahmadi sangat sulit bergerak. Apalagi mau membantu orangtuanya berkebun.

Karena kondisi ekonomi, jangankan ke rumah sakit, ke Puskesmas pun keluarganya tak mampu. Informasi terkait kondisi tubuh Rahmadi pun menyebar ke seantero kota. Penggiat media sosial juga memberikan dukungan moral. Tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turun tangan. Memberikan bantuan pada keluarga Rahmadi. Juga membawa Rahmadi ke Jakarta.

Saya dan semua orang merasa senang. Di saat Rahmadi diboyong ke Jakarta, harapannya bisa melewati apa yang dikeluhkan selama ini. Rahmadi bisa lebih leluasa bergerak. Bisa membantu orangtuanya berkebun.

Betapa mengejutkannya, teman-teman Baznas menginformasikan hasil pemeriksaan dokter. Ditemukan tumor di bagian kepalanya. Dampaknya akan fatal bagi Rahmadi. Salah satu matanya akan mengalami buta permanen.

Proses operasi mengangkat tumor di kepala Rahmadi sudah selesai. Tapi dia masih harus menjalani pengobatan lanjutan karena ketidakseimbangan hormon. Kata teman-teman Baznas yang setia mendampingi Rahmadi, biaya penyuntikan hormon dibutuhkan sekitar Rp 9 juta hingga Rp 10 juta per bulannya. Dan harus dijalani selama 3 bulan. Juga biaya lainnya selama di Jakarta.

Saya membayangkan, betapa gelisahnya orangtua Rahmadi. Memang dibantu Baznas selama di Jakarta. Tapi biaya lainnya juga masih diperlukan. Rahmadi masih harus terbaring di rumah sakit hingga 5 bulan ke depan.

Kemarin, Jumat (6/9) saya membuka Instagram Baznas Berau. Ada wajah Rahmadi yang  nampak lebih segar, duduk di ranjang rumah sakit. Berbaju biru, dengan infus yang masih melekat di tangan kanannya.

Karena belum sembuh dengan baik, Rahmadi belum bisa tersenyum.  Wajahnya, sama ketika pertama kali jumpa di rumahnya yang kecil. Belum bisa bersuara keras menyampaikan terima kasihnya pada Baznas dan warga Berau yang memberikan bantuan padanya.

Ia masih harus menjalani hari-harinya di atas tempat tidur. Menunggu observasi para dokter yang menangani dengan penuh perhatian. 

Dari semua bersaudara, sejak menjalani sunat, Rahmadi mengalami perubahan badan yang tidak normal. Badannya terus bertambah tinggi. Terakhir tingginya mencapai 2,2 meter.

Teman-teman Baznas berharap ada dukungan dari warga di daerah atau di mana saja. Dukungan bagi kesembuhan Rahmadi. Bantuan bisa disalurkan melalui Dompet Baznas Peduli (DBP).

Warga yang ingin menyalurkan bantuannya bisa melalui rekening Dompet Baznas Peduli. Di nomor rekening 0061568476 (Bank Kaltimtara), atau 053 463 9824 (Bank BNI) dan 021 301 00098 2306 (Bank BRI). Nomor rekening tersebut atas nama Baznas Kabupaten Berau. (*/har) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X