JNE, Penebar Kebahagiaan Sampai Jauh

- Senin, 9 September 2019 | 11:44 WIB

Jauh di mata, dekat di hati. Itulah gambaran bagi setiap orang yang sedang berjauhan dengan orang yang dikasihi. Walau jauh, tentu hati harus selalu dekat. Dekat secara hati, tentu bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya melalui JNE. Loh kok bisa?

Sore itu saya mendapatkan pesan masuk melalui aplikasi media sosial. Ternyata, pesan itu berasal dari salah satu ustazah pondok pesantren, tempat anak saya menimba ilmu saat ini. Pesan itu memuat berisi cuplikan foto surat yang ditulis anak saya di sobekan kertas buku tulisnya. 

Selain menyampaikan kondisi keadaannya di pesantren yang baik-baik saja, buah hati saya yang baru duduk di kelas 10 di pesantren itu meminta dibelikan sesuatu. Karena dia masuk kelas penghafal Alquran, dia meminta dibelikan speaker murottal Alquran untuk memudahkan dirinya melakukan murojaah atau menghafal Alquran. 

Yang diminta tidak hanya satu. Dia meminta lebih, untuk diberikan kepada temannya. Maklum, tak semua murid di pondok tersebut masuk kategori mampu. Tak heran jika anak saya ini ingin agar teman dekatnya juga punya speaker yang berisi suara para penghafal Alquran tersebut. Saya coba berselancar di dunia maya, mencari barang yang dimaksud. Harganya cukup variatif. Namun yang pasti, cukup lumayan karena harus beli lebih dari satu. 

Ingin rasanya membeli langsung dan mengantarkan barang itu ke pondok pesantren anak saya di Balikpapan. Persoalannya, saya sedang berada di Berau. Jarak dari Berau ke Balikpapan kalau naik pesawat memang dekat, hanya sekitar 50 menit.

Sementara jika melintasi jalur darat, lumayan. Hampir 16 jam dari Berau menyusuri wilayah Kutai Timur, Bontang, Samarinda, dan sampai ke Balikpapan. Sementara lokasi pondok pesantren anak saya itu tak jauh dari wilayah Samboja, Kutai Kartanegara, yang sudah ditetapkan sebagai lokasi ibu kota negara yang baru.  

Jauhnya jarak membuat pembelian barang melalui online dengan dukungan perusahaan logistik adalah pilihan tepat. Apalagi anak meminta agar barangnya itu bisa segera dikirim, karena sebentar lagi harus menyetorkan hafalan kepada ustazah pembimbingnya.

Ingin barang cepat sampai? Tentu saja yang muncul di pikiran bawah sadar dengan cepat adalah nama JNE. Munculnya nama JNE ini sama dengan munculnya nama Aqua ketika akan membeli air mineral. Nama itu begitu melekat sebagai perusahaan kurir yang selama ini dikenal memiliki layanan prima. Baik dari sisi ketepatan dan kecepatan.

Maka, saat membeli speaker murottal Alquran itu di salah satu toko online, JNE menjadi pilihan utama dalam mode pengantaran barang itu. Ternyata benar. Meski barang yang dibeli berasal dari toko online di Tangerang, dalam waktu tiga hari, barang itu sudah sampai di Balikpapan.

Tentu saja raut wajah gembira begitu tergambar di wajah anak saya, ketika menerima paket dari JNE. Sayang ustazahnya tidak mengabadikan momen itu dalam bentuk foto. Ustazahnya hanya menyampaikan bahwa paket sudah diterima, dan si anak merasa sangat senang. Yang membuat kesenangan itu bertambah, dua teman dekatnya juga menerima barang yang sama, meski warnanya berbeda.

Bagi saya, mengirimkan barang kebutuhan anak melalui perusahaan logistik seperti JNE, bukan hanya sekadar bagian dari gaya hidup era digital. Lebih dari itu, ada nilai lebih yang juga terselip di dalamnya. Sebab, saat orang tua memenuhi kebutuhan anaknya di pondok pesantren, ada energi kasih sayang menyertai setiap barang yang dikirimkan itu.

Dalam teori yang dipaparkan Gary Chapman dalam bukunya 5 Love Language, ada lima bahasa cinta sebagai cara mengisi baterai kasih sayang kepada orang yang disayangi. Pertama pujian, kedua sentuhan, ketiga pelayanan, keempat waktu berkualitas, dan kelima adalah hadiah.

Nah, saat saya membelikan speaker yang dibutuhkan anak tadi, secara tidak langsung sudah mengisi baterai kasih sayang melalui cara kelima yakni hadiah. Benda yang diberikan pada anak akan membuat buah hati merasa dihargai dan disayangi.

Apalagi teman dekatnya juga mendapat benda yang sama, tentu rasa bahagia dari temannya itu, akan dirasakan juga oleh anak saya. Dengan cara itu, energi kasih sayang anak semakin maksimal, dan proses belajarnya di pesantren akan menjadi lebih tenang dan nyaman.

Apalagi, ada tiga anak saya yang saat ini meneruskan pendidikan di tiga pondok pesantren yang berbeda, di tiga kota yang berbeda pula. Maka, di setiap momen mengirimkan barang kebutuhan anak, di situlah keberadaan JNE sangat diperlukan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X