Tingkatkan Pembinaan Akhlak di Sekolah

- Kamis, 12 September 2019 | 15:03 WIB

TANJUNG REDEB- Kasus pengeroyokan pelajar yang terjadi di salah satu sekolah di Kecamatan Talisayan, sangat disayangkan Bupati Berau Muharam. Menurutnya, kejadian tersebut cukup mencoreng dunia pendidikan di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

“Ini menunjukkan bahwa pembinaan akhlak dan kepribadian anak-anak kita belum berhasil. Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” katanya kepada Berau Post kemarin (11/9).

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Muharram menekankan pentingnya peran pembinaan dari Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), serta Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Berau.

“Saya kira kalau tiga institusi itu berperan secara maksimal, insya Allah hal itu tidak akan terjadi,” terangnya. “Namun yang tidak kalah penting dari itu semua, adalah peran orangtua dan masyarakat,” sambungnya.

Sebelumnya, aksi pengeroyokan yang dilakukan pelajar, terjadi di Talisayan. Aksi pengeroyokan yang dilakukan Jg (17), As (17, Ai (16), dan Kn (18), dengan korbannya Bi (17), bermula ketika korban memimpin kegiatan latihan pramuka di sekolahnya, Sabtu (7/9) lalu.

Saat memimpin kegiatan pramuka, Bi yang duduk di bangku kelas XI, menegur keempat pelaku yang duduk di kelas XII, karena dianggap kurang rapi dan seolah bermain-main saat latihan. Selain korban dan keempat pelaku, aksi pengeroyokan tersebut juga melibatkan siswa lainnya, Ur (17). Namun hanya sebatas saksi mata karena turut berada di lokasi kejadian.

“Korban dan pelaku, termasuk Ur yang berada di lokasi saat pemukulan, sudah kami periksa,” ujar Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono melalui Paur Humas Ipda Lisinius Pinem, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/9).

Diduga, pengeroyokan dilakukan keempat kakak kelas Bi tersebut, karena tersinggung saat ditegur korban. Sehingga, saat latihan pramuka selesai pada pukul 17.00 Wita, Sabtu (7/9) lalu, keempat pelaku langsung mendatangi korban di indekosnya yang tak jauh dari sekolah. Saat mendatangi korban, para pelaku langsung melayangkan bogem mentah, bahkan salah satunya memukul kepala korban menggunakan helm.

Mendapat informasi tersebut, pihak sekolah pun melaporkannya kepada aparat Polsek Talisayan. Setelah itu, Kapolsek Talisayan Iptu Budi Witikno, langsung mengumpulkan korban dan pelaku.

“Mereka berdamai. Dibuatkan perjanjian agar tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” katanya. (*/oke/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X