Pilihan

- Kamis, 12 September 2019 | 15:04 WIB

CARILAH pilihanmu. pilih yang terbaik dan lakukan itu. Itu salah satu kata bijak yang saya kutip. Karena pilihan itu pula, sebuah bangunan yang penuh kenangan, akan dialihfungsikan menjadi lahan terbuka. Mendukung aktivitas pelabuhan.

Saya termasuk di antara banyak orang yang terkejut.  Terkejut dengan putusan manajemen Hotel Sederhana yang berada di kawasan sibuk, di Jalan Pangeran Antasari. Mendapat berita, hotel itu akan diruntuhkan. Lalu lahannya digunakan untuk mendukung salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan.

Mendengar berita itu, saya bergegas ke hotel Sederhana. Membuktikan berita yang baru saya dapat sejam sebelumnya. Ternyata ada benarnya. Nama hotel berwarna hijau yang terpampang bagian depan bangunan, sudah tak tampak lagi. Kain gorden juga sudah terlepas. Perabot yang ditempatkan di teras, juga sudah tidak terlihat lagi. Di atapnya masih berdiri kokoh tiang milik salah satu operator telepon seluler.

Mau menjumpai teman saya yang membuka kedai kopi di ruang depan, sepertinya belum buka. Kalau semua bangunan diruntuhkan, teman saya juga pasti ikut tergusur. Padahal kopinya nikmat. Lokasinya juga strategis. Terus, teman saya mau pindah ke mana?

Saya menghadiri pesta pernikahan putra teman saya, Pak Asnawi di Hotel Derawan Indah. Saya sempat menanyakan berita itu pada Pak Junaidi. Dia bekerja di salah satu hotel terkenal di Berau. Iya mengamini cerita itu. Berarti benar, Hotel Sederhana akan mengakhiri semua aktivitasnya.

Pemilik hotel teman saya, Pak Soehartono Soecipto (Alm). Ketika hotel ini masih dengan konstruksi kayu, kami sering berbincang di salah satu ruangannya. Bila menarik waktu ke belakang, Hotel Sederhana salah satu dari sedikit hotel yang berdiri sejak lama. Kata teman-teman, ini hotel legend. Menyimpan banyak kenangan.

Saat berubah konstruksinya seperti sekarang. Saya dan Pak Hartono – sapaan almarhum Soehartono Soecipto – juga sering berbincang di restoran hotel. Ayam gorengnya enak. Juga ikan rebusnya. Teman-teman anggota dewan di Berau dan LSM, juga sering kumpul di hotel ini.

Lokasi hotel, bersebelahan dengan pelabuhan. Saya kadang bertanya dalam hati. Apa iya, tamu yang menginap tidak terganggu dengan aktivitas penyusunan kontainer di pelabuhan.

Bila melihat susunan kontainer, hampir setinggi atap hotel. Sedikit banyak pastilah terganggu. Minimal ada getaran. Getaran siang dan getaran malam.

Terakhir ini yang kuat pengaruhnya. Bisnis hotel juga kian maju pesat. Persaingan disadari atau tidak, pasti berlangsung kencang. Lokasi Hotel Sederhana sangat strategis. Tepi jalan dan tak jauh dari Sungai Segah. Mau mencari makan, tak susah. Karena strategis itu, pemodal juga membangun hotel di seberangnya.  Namanya Hotel Palmy.

Ada dua hotel yang seangkatan dengan Hotel Sederhana yang juga lokasinya berhadapan, sudah lama berakhir. Di lokasi yang lain, dibangun hotel yang lebih dari 5 lantai. Ada hotel Palmy Exclusive, Neotel, Hotel Bumi Segah, juga ada Hotel Grand Parama. Inilah yang menjadi pesaingnya.

Saya hanya meraba-raba. Dengan tingkat hunian yang di bawah 40 persen, akan sulit membiayai operasional. Mulai dari gaji karyawan, biaya listrik dan air, maupun biaya lainnya. Termasuk pajak.

Sangat yakin, manajemen sudah berusaha sekuat tenaga ‘melawan’ situasi itu. Tapi, lagi-lagi akan kehabisan tenaga untuk terus tetap bertahan. Hingga pada satu situasi, harus menyerah.

Dalam berusaha juga pilihan. Setiap pilihan yang dibuat, akan memiliki hasil akhir. Ada perusahaan yang bergerak pada jasa pelabuhan, sangat kesulitan lahan. Dia punya, tapi lokasinya jauh. Sudah ‘berdarah-darah’ dengan kritikan. Perusahaan ini berminat memanfaatkan lahan hotel.

Dan pilihan akhirnya jatuh. Ada kesepakatan dengan pihak perusahaan. Saya tidak dapat informasi apakah dibeli atau hanya disewakan saja. Konsekuensinya, bangunan harus dirobohkan. Yang diperlukan lahannya. Lahan yang hanya berbatas pagar dengan pelabuhan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X