KWT menerima bantuan dari APBN dan APBD II

- Kamis, 12 September 2019 | 15:17 WIB

TANJUNG REDEB- Pemantapan pangan dapat dilakukan melalui pemantapan pangan di tingkat rumah tangga, salah satunya adalah pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman sayuran dan hortikultura, ternak ayam atau itik.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Pattah Hidayat, melalui Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Hery Irawan mengatakan menunjang ketersediaan asupan gizi bagi rumah tanggga kurang gizi. Selain itu, membantu masyarakat tersebut agar menyimpan penghasilannya.

"Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"ucap Hery saat di temui di ruang kerjanya, Rabu, (11/9)

Ditambahkan Hery, beberapa anggota yang mengelola Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sudah banyak yang bisa menabung dari menghemat belanja pangan keluarga, karena kebutuhannya bisa tercukupi dari hasil produksi pekarangan sendiri.

Untuk bantuannya terbagi jadi dua tahap, yaitu tahap penumbuhan dan pengembangan. Ada 12 kelompok Pemberdayaan kelompok KRPL, lanjut Hery, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 50 juta dan sebesar Rp 15 juta. empat kelompok menerima jatah tahap penumbuhan dan empat kelompok untuk tahap pengembangan. Dan ada juga dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) II sedang di proses sebesar Rp 80 juta yang menerima ada empat kelompok .

Ia menambahkan Bantuan diberikan oleh Pemkab dan Dinas Pangan Kabupaten Berau dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan mentransfer langsung kepada masing-masing Kelompok Wanita Tani (KWT). “Berdasarkan informasi dari Dinas Pangan, untuk tahap penumbuhan tahun ini dapat Rp 50 juta dan pengembangan dapat 15 juta tiap KWT,” katanya Hery.

Pola kerjanya, lanjut Hery dengan memberdayakan KWT yang ada di tiap kampung atau kelurahan. Teknis pelaksanaannya, dengan memanfaatkan lahan perkarangan rumah yang tidak produktif untuk budidaya aneka tanaman dan ternak. “Dengan memberdayakan KWT, kegiatan ini juga dapat dilakukan pada perkarangan lainnya, seperti asrama, pondok pesantren, sekolah dan lainnya,” ungkap

Untuk komoditi yang akan dibudidayakan diserahkan kepada masing-masing KWT. Tapi diutamakan untuk memenuhi konsumsi keluarga dan kelompok. “Kebanyakan berupa sayuran dan ada ayam kampung juga. Karena di waktu tertentu dapat dimanfaatkan telur atau dagingnya,”ucapnya

Hery mengimbau Kedepan tak hanya memenuhi kebutuhan pangan gizi semata usaha KWT ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi melalui kegiatan usahatani dan usaha ternak di lahan pekarangan.tambahnya (*/plp/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X