PROKAL.CO,
TEROBOSAN ataupun inovasi, atau apapun namanya, memang perlu terus dilakukan. Apalagi pada kegiatan yang bisa memberikan penghasilan dan pendapatan. Banyak potensi untuk itu. Belum semuanya bisa digarap dengan baik.
Sudah sepekan ini, warga dibuat risau. Risau dengan cuaca yang cukup ekstrem. Panasnya melebihi level 30 derajat celsius. Siapapun merasa tak nyaman, bila berada di luar rumah. Belum ada aksi bagi-bagi masker. Melihat kualitas udara, harusnya diingatkan agar menggunakan masker untuk menghindari dampak cuaca. Juga menghindari terserang dehidrasi.
Sejak tiga hari sebelumnya, sudah ada janji dengan Pak Hasanuddin, pengelola Pondok Borneo di Jalan AKB Sanipah II. Ada menu baru katanya. Menu Pallukmara (masakan khas Makassar) kepala ikan. Pasti enak. Saya baru penuhi janji itu kemarin (12/9).
Saya berbincang dengan Pak Hasanuddin, bagaimana ia bisa mendapatkan kepala ikan. Membeli ikan tanpa badan. Sementara di pasar ataupun nelayan, pasti menjual utuh. “Saya sudah punya langganan khusus kepala ikan,” kata Pak Hasanudin.
Ingat rumah makan kepala ikan di Samarinda. Pernah sekali waktu berkunjung. Saya ingin merasakan bagaimana menu sup kepala ikan. Memilih kepala ikan sambil membolak-balik. “Ini segar Pak,” kata penjualnya. Ikannya kami datangkan dari Berau, katanya lagi. Berarti sudah belasan jam. Saya hanya tersenyum.
Saya pesankan ke Pak Hasanudin, untuk menu kepala ikan bisa menjadi andalan. Sama dengan rumah makan ‘Medan Baru’ yang ada di kawasan Krekot, Jakarta. Juga rumah makan Padang di Jalan Veteran, Jakarta. Yang sering saya diajak almarhum Pak Masdjuni, saat menemani beliau ke Jakarta. Menu andalannya kepala ikan. “Perlu Pak Hasanudin pelajari resepnya, untuk ditawarkan di Berau, pasti laris,” kata saya.