Agar Tak Lupa

- Jumat, 13 September 2019 | 10:01 WIB

TEROBOSAN ataupun inovasi, atau apapun namanya, memang perlu terus dilakukan. Apalagi pada kegiatan yang bisa memberikan penghasilan dan pendapatan. Banyak potensi untuk itu. Belum semuanya bisa digarap dengan baik.

Sudah sepekan ini, warga dibuat risau. Risau dengan cuaca yang cukup ekstrem. Panasnya melebihi level 30 derajat celsius. Siapapun merasa tak nyaman, bila berada di luar rumah. Belum ada aksi bagi-bagi masker. Melihat kualitas udara, harusnya diingatkan agar menggunakan masker untuk menghindari dampak cuaca. Juga menghindari terserang dehidrasi.

Sejak tiga hari sebelumnya, sudah ada janji dengan Pak Hasanuddin, pengelola Pondok Borneo di Jalan AKB Sanipah II. Ada menu baru katanya. Menu Pallukmara (masakan khas Makassar) kepala ikan. Pasti enak. Saya baru penuhi janji itu kemarin (12/9).

Saya berbincang dengan Pak Hasanuddin, bagaimana ia bisa mendapatkan kepala ikan. Membeli ikan tanpa badan. Sementara di pasar ataupun nelayan, pasti menjual utuh. “Saya sudah punya langganan khusus kepala ikan,” kata Pak Hasanudin.

Ingat rumah makan kepala ikan di Samarinda.  Pernah sekali waktu berkunjung. Saya ingin merasakan bagaimana menu sup kepala ikan. Memilih kepala ikan sambil membolak-balik. “Ini segar Pak,” kata penjualnya. Ikannya kami datangkan dari Berau, katanya lagi. Berarti sudah belasan jam. Saya hanya tersenyum.

Saya pesankan ke Pak Hasanudin, untuk menu kepala ikan bisa menjadi andalan. Sama dengan rumah makan ‘Medan Baru’ yang ada di kawasan Krekot, Jakarta. Juga rumah makan Padang di Jalan Veteran, Jakarta. Yang sering saya diajak almarhum Pak Masdjuni, saat menemani beliau ke Jakarta. Menu andalannya kepala ikan. “Perlu Pak Hasanudin pelajari resepnya, untuk ditawarkan di Berau, pasti laris,” kata saya.

Pak Hasanuddin, justru memperlihatkan menu barunya ayam panggang ‘Upin-Ipin’. Ayamnya gemuk, digantung tak jauh dari pembakaran. Sambil berkelakar, saya sampaikan ke Pak Hasanuddin, agar namanya diganti. “Diganti saja, Ayam Gode’ ikat kaki,” kata saya. Posisi ayam kakinya memang dalam keadaan terikat.

Kunjungan saya, bersamaan dengan hadirnya 4 personel Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau. Kantor yang dikomandani Bu Maulidiyah. Bu Maulidiyah ini sukses dengan terobosan Sistim Informasi Penerimaan Hotel dan Restoran (Simhore).

Simhore menjadi begitu populer. Bu Maulidiyah, berkeliling ke banyak daerah memperkenalkan inovasinya itu. Setelah Simhore, diperkenalkan lagi Sistem Informasi Pengawasan Pajak Daerah (Siwajar). Saya diam-diam mengubah sendiri bukan Siwajar, tapi ‘Si Pakde’. Siwajar ada juga yang mengartikan simpanan wajib pelajar. Sudahlah, apa arti sebuah nama.

Saya senang melihat petugas Bapenda yang memberikan pembelajaran pada salah seorang karyawan rumah makan itu. Disiapkan 1 unit mini laptop dengan aplikasi yang lengkap. Juga ada printer, untuk merekam setiap transaksi.

Belum semua rumah makan dan restoran yang diberikan fasilitas itu. Tahap pertama kabarnya baru 16 unit. Untuk memudahkan warung makan milik Pak Hasanuddin juga. Aplikasi dengan data basenya ada di kantor Bu Maulidiyah. Bisa dilakukan pengawasan jarak jauh.

“Saya berterima kasih,” kata Pak Hasanuddin.  Dengan begitu, selaku wajib pajak bisa memenuhi semua yang menjadi kewajibannya. “Masa hak saya saja yang mau dikedepankan,” kata dia. Apa yang didapatkan setiap transaksi, pada gilirannya juga akan kembali ke Pak Hasanuddin dan konsumen serta warga lainnya.

Sekarang, di meja kasir tempat Pak Hasanuddin sering duduk, terdapat unit yang dipinjamkan oleh Bapenda. Ia juga bisa mengingatkan pada konsumennya, bahwa pajak yang dipungut akan langsung termonitor ke kantor Bapenda. Agar tak lupa. Dengan begitu, tingkat kepercayaan masyarakat juga akan semakin tinggi. (*/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X