Kado Ulang Tahun

- Senin, 16 September 2019 | 17:54 WIB

HARI ini, Senin (15/9), Kasbupaten Berau genap berusia 66 tahun. Juga Kota Tanjung Redeb menginjak usianya ke-209 tahun. Ada rangkaian upacara yang berlangsung di Lapangan Batiwakkal. Juga ada perhelatan Berau Expo di Lapangan Pemuda.

Agaknya sama pada peringatan sebelumnya, nuansa warna kuning mendominasi hiasan yang ada di sekitar panggung. Warna yang memberikan kehangatan dan rasa bahagia. Juga mengandung optimisme, semangat dan ceria.

Kalau 10 tahun lalu, lokasi belumlah menjadi persoalan, berbeda dengan perayaan tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Sudah harus dipikirkan sebuah kawasan khusus yang cukup luas. Bisa menampung banyak warga yang bisa menyaksikan berbagai kegiatan.

Peringatan tahun ini, saya yakin juga akan sepi cibiran. Terbebas dari kritikan. Kalau tahun lalu, semua diongkosi oleh Event Organizer (EO).  Warga yang ingin menonton dipungut bayaran. Banyak yang mengapresiasi, karena pemerintah daerah tak mengeluarkan uang. Tapi kali ini keadaannya berbalik. Pemerintah daerah yang membiayai, sehingga tak ada lagi karcis masuk. Namanya juga pesta ulang tahun.

Sayangnya, ada situasi yang tak nyaman ketika Berau berulang tahun. Berau di kepung asap. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut asap kiriman dari Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Ditambah kontribusi kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah titik di Berau. Begitu pekatnya, hingga seluruh penerbangan dibatalkan.

Panitia hari jadi mengharapkan hadirnya para tokoh dan pejabat maupun pimpinan perusahaan yang tinggal di luar Berau. Ini yang sulit terpenuhi. Jejeran kursi yang sudah disiapkan bakal kosong.

Saya tak bisa membayangkan, bila semua undangan yang hadir dengan pakaian adat maupun pakaian sipil lengkap, juga sambil menggunakan penutup mulut alias masker. Ini satu pemandangan yang unik. Tak masalah, demi kesehatan.

Inilah situasi yang tak satupun mengharapkan terjadinya kebakaran lahan. Seperti yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Semua aktivitas menjadi lumpuh. Roda perekonomian tak bisa berputar kencang. Apa yang terjadi, bila Bandara Kalimarau tertutup agak lama.

Hari Sabtu (14/9), saya bergabung dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Pak Agus Tantomo, Wabup Berau turun langsung mengomandani kegiatan pembagian masker. Ia tentu khawatir, karena banyak warga tak sadar akan kondisi cuaca. Banyak pengendara motor tak menggunakan masker.

Hanya beberapa jam saja, ribuan masker terbagi habis. Belum lagi, kelompok yang lain, yang juga turun ke jalan membagikan masker sejenis. Bentuk kepedulian sesama warga. Warga harus bergerak. Tak mungkin berdiam diri di rumah, hanya karena menghindari asap yang membuat kualitas udara tidak sehat untuk dinikmati.

Apa boleh buat, sebagai warga harus menikmati ‘kado’ ulang tahun ini, sebagai sebuah hikmah.  Kado asap yang hadir di saat Berau berulang tahun. Di saat Tanjung Redeb merayakan hari jadinya.

Meskipun kado tidak indah yang dirasakan semua orang. Semua yang hadir dalam acara di Lapangan Batiwakkal. Setidaknya bisa menjadi bahan renungan. Adakah sesuatu yang salah yang dilakukan selama ini, terhadap alam sekitar.

Berhentilah membanding-bandingkan, apa yang dilakukan sekarang dan apa yang dilakukan sebelumnya. Perjalanan tak pernah sama dari masa ke masa. Masyarakat akan memberikan nilai, pada setiap peristiwa demi peristiwa.

Entah kapan asap akan berakhir. Mungkin setelah pesta usai, kita menghadapi ‘pesta’ lainnya. Bersama-sama dengan masyarakat yang keringatnya sudah kering. Bersama mereka, memadamkan api agar asap tak lagi mengurung kita semua.

Maaf, saya mengutip makna angka 66 dalam tahun perayaan Kabupaten Berau. Ini hanya lucu-lucuan saja. Agar tidak terlalu gelisah pada udara yang penuh asap. Arti nomor sesuai feng shui, angka 66 memberikan isyarat berjalan terus. Kita akan terus berjalan dan tetap tegar dalam menghadapi cobaan. Selamat memperingati Ulang Tahun Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb. (*/udi)

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X