Sekolah Diliburkan Tiga Hari

- Senin, 16 September 2019 | 17:58 WIB

TANJUNG REDEB- Kabut asap yang semakin pekat, membuat Wakil Bupati Berau Agus Tantomo memanggil Kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, sekitar pukul 15.00 Wita, Minggu (15/9).

Pertemuan yang digelar di rumah dinas wakil bupati tersebut, khusus untuk membahas kondisi udara Berau yang sudah beberapa hari terpapar kabut asap pekat. Sehingga, wabup meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan, untuk memerintahkan seluruh sekolah meliburkan aktivitas belajar-mengajar selama tiga hari, terhitung sejak hari ini (16/9) hingga Rabu (18/9).

“Iya benar. Diliburkan 3 hari,” ujar Agus kepada Berau Post kemarin.

Meliburkan para pelajar selama tiga hari masih bisa diperpanjang, jika kondisi asap yang menyelimuti Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau – justru semakin pekat. “Bisa saja bertambah. Kita lihat kondisi dulu seperti apa,” ucapnya.

Kebijakan tersebut, lanjut wabup, harus diambil karena kabut asap pekat sudah membuat udara Berau tidak sehat. “Saya tidak ingin anak-anak sekolah mengalami sakit,” katanya.

Kebijakan untuk meliburkan seluruh pelajar di Berau, juga untuk mengantisipasi peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), khususnya dari kalangan pelajar. Pasalnya, dikatakan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Erva Anggriana, pasien dengan keluhan penyakit ISPA memang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. "Saya belum lihat angka pastinya. Yang jelas, selama kabut asap ini, penyakit terbanyak diderita pasien di RSUD adalah ISPA," ujarnya saat ditemui Berau Post, kemarin (15/9).

Dijelaskan Erva, asap yang diduga dari aktivitas pembakaran hutan dan lahan, mengandung gas dan partikel kimia lainnya, yang sangat mengganggu saluran pernapasan. Seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formaldehid, akrelein, benzen, nitrogen oksida (NOx) dan ozon (O3). Material tersebut memicu dampak buruk yang nyata pada manula, anak-anak atau bayi, dan pengidap penyakit paru.

Sehingga, kabut asap yang saat ini merajalela membawa partikel berukuran kecil yang masuk melalui saluran pernapasan. "Mereka yang mengidap asma, terutama anak-anak, adalah kelompok paling rentan terhadap ancaman kabut asap," katanya Erva.

GARUDA BATALKAN 6 PENERBANGAN

Asap pekat yang sudah membuat aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau lumpuh selama tiga hari, sudah membuat maskapai Garuda Indonesia membatalkan 6 jadwal penerbangannya.

Dikatakan Branch Manager Garuda Indonesia Cabang Berau Radityo Putranto mengatakan, kondisi asap yang mengurangi jarak pandang sudah merugikan banyak pihak. Khususnya penumpang dan pihak maskapai tentunya. "Akhirnya juga, terjadi penumpukan penumpang. Dan tak sedikit calon penumpang yang tidak bisa terbang, memilih menempuh jalur darat dari Balikpapan untuk ke Berau atau sebaliknya,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau Bambang Hartato, pada Minggu (15/9) kemarin, kembali tidak ada aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau. “Sama seperti kemarin (Sabtu, red), belum ada penerbangan,” singkatnya.

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Thamrin mengatakan, sudah ada beberapa titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ditangani pihaknya. Seperti di Tabalar, Tumbit Dayak, hingga di kilometer 13 poros Labanan-Kelay.

"Jadi sudah ditangani oleh patroli terpadu di sana,” katanya.

Thamrin menjelaskan, titik-titik karhutla yang ada di Berau sudah mampu diatasi pihaknya. Namun asap pekat tak kunjung hilang. “Karena sumber asap ini ada dua. Ada yang dari Berau, ada juga kiriman. Dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah," jelasnya. (*/hmd/mar/*/oke/udi)

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB
X