TANJUNG REDEB – Tak hanya kabut asap, aroma tidak sedap yang ditimbulkan dari Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Bujangga di Jalan Sultan Agung juga mengancam kesehatan warga. Hal itu diutarakan Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Berau, Erva Anggiana kepada Berau Post. “Biasanya penyakit yang menyerang itu yang berhubungan dengan pernapasan,” ucapanya.
Namun disampaikannya juga, seseorang dapat terjangkit penyakit tergantung pada daya tahan tubuh seseorang apakah lemah atau kuat?
Jika fisik seseorang kuat, meski mencium aroma yang tidak sedap setiap hari tidak akan mengganggu kesehatannya secara langsung. Lain halnya jika fisik seseorang lemah, jika mencium aroma yang tidak sedap berulang-ulang maka spontan pernafasannya akan terganggu.
“Kan daya tahan tubuh seseorang itu berbeda-beda,” katanya.
Lanjutnya Erva, untuk meminimalisasi dampak menghirup aroma tidak sedap warga disarankan membuat lebih banyak ruang terbuka hijau (RTH) dan selalu menggunakan masker saat bekerja di sekitar TPA.
“RTH memiliki peran penting untuk menetralisir zat-zat berbahaya yang ditimbulkan dari aroma sampah di TPA,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Aroma tidak sedap dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bujangga di Jalan Sultan Agung masih sering mengganggu masyarakat. Seperti diutarakan salah seorang warga sekitar Aang Sukirman, kepada Berau Post, Jumat (13/9).
“Bukan saya saja yang mengeluh, masih banyak lagi warga yang mengeluhkan bau dari TPA itu,” katanya.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Kebersihan Pengelolaan Sampah Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Junaidi mengatakan, saat ini dirinya sedang melakukan penimbunan agar aroma bau yang ditimbulkan tidak lagi menyengat.
"Namanya juga sampah pasti bau, saat ini kami sudah melakukan semaksimal mungkin dengan melakukan penimbunan agar aroma sampah tersebut tidak lagi tercium oleh warga," ucapnya.
Dirinya meminta masyarakat sekitar bersabar, karena DLHK juga sedang bekerja semaksimal mungkin. "Saya berharap warga juga bisa bersabar, kami sedang mencari jalan keluarnya bagaimana agar bau sampah tersebut tidak lagi semerbak," jelas Junaidi. (*/aky/sam)