Ikan Belanak

- Rabu, 18 September 2019 | 17:25 WIB

TIDAK datang malam hari. Repot menembus keramaian. Sisi kiri dan kanan jalan, seharusnya bisa jadi tempat parkir, kini dihuni tenda berjualan. Banyak yang bertanya-tanya. Pengunjung harus bersusah-susah jalan kaki. Parkir kendaraan di lokasi yang lumayan jauh.

Makanya saya datang di siang hari, kemarin (17/9). Masih ada sedikit ruang di jalan raya bagi pengguna kendaraan. Alasan saja ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Kaltimtara, ujung-ujungnya sekalian numpang parkir.

Berkunjung siang, bisa leluasa mencermati setiap peserta Berau Expo 2019. Konsentrasi tidak terganggu. Pengunjungnya sedikit. Sejak di pintu masuk yang dijaga banyak petugas Satpol PP, perhatian saya sudah tersita di stan Dinas Perikanan. Ada tiga akuarium air laut. Ikan hiasnya cantik-cantik menggemaskan. Andai akuarium di rumah saya belum berganti air tawar, saya pasti minta. Bila perlu merengek-rengek.

Melihat apa yang ditampilkan, harusnya Dinas Perikanan berdekatan dengan kantor yang hubungan kerjanya lebih dekat. Agar arus informasinya tidak terputus. Instansi ini mau bercerita sekitar potensi ikan hias. Juga ada pesan lingkungan, agar terumbu karang tetap terjaga.

Dari stan Dinas Perikanan, saya berbelok ke stan Kecamatan Pulau Maratua. Tidak menampilkan keindahan bawah lautnya. Lebih menonjolkan berbagai produk perikanan yang dihasilkan oleh warganya. Saya sudah hafal. Terutama produk ikan asin.

Expo atau pameran pembangunan, dari waktu ke waktu beda tampilannya. Saat belum ada yang menyediakan tenda besar di Lapangan Pemuda, setiap instansi membangun dengan atap daun. Pencahayaan terbatas. Peserta hati-hati menyajikan data hasil capaiannya. Pengunjung sangat kritis, pertanyaannya mendalam.

Berbeda dengan yang ada di arena pameran sekarang. Hanya karena luasan petak yang diberikan tidak seragam, juga ongkos minim, tampilan setiap peserta juga terbatas. Ada peserta yang bisa membuat tampilan yang bagus, ada juga tampilan apa adanya. Pengunjung juga tak terlalu banyak bertanya. Datang, melihat, memegang, tersenyum, dan berlalu.

Seperti deretan stan kecamatan yang saling berdekatan. Produk yang ditampilkan kecamatan wilayah pesisir, menonjolkan hasil perikanan. Kecamatan wilayah pedalaman, berupa hasil kerajinan yang bahannya dari alam.

Seperti di stan Kecamatan Maratua dan Bidukbiduk. Kemasan produk perikanan sudah mengalami kemajuan besar. Tidak lagi terbungkus ala kadarnya. Karena bungkus yang bagus itulah, kualitas ikan asin belanak di stan Maratua bisa lebih bagus. Rasanya beda dengan yang ditawarkan di pasar.

Dua jenis produk yang saya beli di stan Kecamatan Maratua. Ikan asin dan sambal yang dikemas dalam botol kecil. Saya sudah membayangkan, makan siang saya di rumah selanjutnya, ikan asin belanak dan sambal Maratua. Sedangkan di stan Kecamatan Bidukbiduk, saya belanja minyak kelapa dan kue sarang semut.

Berdekatan dengan deretan stan kecamatan, ada juga stan yang ‘diserbu’ pengunjung untuk berfoto. Ini satu strategi, daya tarik pengunjung untuk mampir walau hanya sekadar berfoto.  Apalagi pengunjung yang datang bersama keluarga.

Ada yang membuat penasaran. Katanya ada stan ‘Berjudi’. Pengunjung bertanya-tanya, apa iya di arena pameran seperti ini bisa ‘Berjudi’. Ternyata, ‘Berjudi’, singkatan dari Berau Jurnalis Diver.  Kelompok wartawan yang selama ini gencar memperkenalkan potensi bawah laut. Pintu masuk stan, sudah digambar dengan terumbu karang, yang dibuat dari bahan gabus.

Masih ada waktu tersisa hingga tanggal 24 September nanti. Saya belum sempat berkeliling ke semua stan pameran. Juga belum sempat melihat banyaknya tenda yang memenuhi tepi jalan. Saya juga bingung, pertimbangan apa sehingga tepi jalan yang seharusnya untuk area publik, justru dipasang tenda untuk berjualan.

Itu urusan panitia. Kalau ada yang mengeluh kenapa jalan menjadi sempit, tanya saja pada panitia. Kalau ada pengunjung yang merasa tak nyaman karena parkir kendaraan di tempat yang jauh, juga tanya saja pada panitia. 

Kalau ada yang ingin mendapatkan ikan asin belanak, jangan tanya dengan panitia. Langsung saja ke stan Kecamatan Maratua. Di situ bisa mendapatkan. Atau tanya dengan saya. Bisa saya antar. Moga saja belum habis terjual. (*/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X