WADUH NGERINYA..!! Buaya Sering Lepas, Pemilik Mulai ‘Angkat Tangan’

- Minggu, 22 September 2019 | 07:31 WIB

TANJUNG REDEB – Buaya milik Muhammad Irsani, kembali berkeliaran di permukiman masyarakat. Buaya yang dipelihara dalam sebuah kandang di Gang Buaya Badas, Jalan Raja Alam I, Sambaling, kembali menebar teror setelah terlepas dari kandangnya.

Irsani yang dikonfirmasi kemarin (21/9), juga membenarkannya. Dikatakan, salah satu buaya miliknya, berhasil meloloskan diri dari kandang yang berada di tengah-tengah permukiman warga tersebut. Buaya yang lepas dan berkeliaran di lingkungan permukiman warga, diduga lepas melalui sela-sela kayu yang keropos pada pembatas kandang.

“Tadi, sekitar jam 12.00 Wita lepasnya. Tapi sudah saya tangkap lagi,” kata Irsani saat ditemui di kediamannya, Sabtu (21/9).

Dikatakan, buaya yang ada di penangkarannya sudah mencapai 30 ekor. Kondisi kandang tempat penangkaran buatannya juga mengalami kekeringan akibat kemarau panjang. Kondisi itu memaksanya untuk rutin mengalirkan air ke kandang buaya, guna menjaga kelembapan kandang.

Makin banyaknya persoalan yang muncul, kini membuat dirinya resah. Karena tak kuat lagi mengurusi buaya-buaya yang sudah bertahun-tahun dipeliharanya. “Jujur, saya sebenarnya sudah lelah mengurusi buaya itu, apalagi sudah sering terjadi buaya yang lepas dan meresahkan warga. Itu menjadi beban saya selaku pemilik,” katanya.

Bahkan menurutnya, buaya yang ada di dalam penangkaran tersebut sudah tidak terlalu terawat. Pasalnya, biaya perawatan buaya tidaklah sedikit. Untuk memberi makan saja, sudah merogoh koceknya dalam-dalam. Untuk membeli puluhan kilogram daging ayam segar setiap hari.

“Makanya saya sudah mulai tidak sanggup, karena pemasukan saya juga saat ini sudah berkurang,” ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) tersebut.

Satu-satunya harapannya, hanya kepada Pemkab Berau. Agar bersedia merelokasi buaya-buaya miliknya, dan memberikan biaya ganti rugi yang dipatoknya sebesar Rp 350 juta.

“Saya sudah berpuluh-puluh kami menyurati pemerintah daerah agar bisa merelokasi semua buaya yang saya miliki ini,” terangnya.

Untungnya lanjut dia, buaya peliharaannya yang beberapa kali lepas dari penangkarannya, bukanlah buaya dewasa. Dan sampai saat ini, selalu bisa ditanganinya dengan cepat, sehingga tidak memakan korban. 

“Saya harap pemerintah bisa cepat merealisasikan, karena saya takutnya nanti buaya tersebut memakan korban,” sambungnya.

Ditambahkan Isnaniah, salah satu warga setempat mengatakan, dirinya bersama warga lain selalu waswas jika ada buaya milik Irsani yang lepas.

“Sudah sering buaya itu lepas, bukan kali ini saja. Saya berharap kepada instansi yang menangani ini, agar bisa memindahkan buaya itu dari tengah-tengah permukiman warga ini,” singkatnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau Mahdi Hasan mengatakan, keberadaan penangkaran buaya di tengah permukiman warga memang sangat riskan. “Sebenarnya hal itu sangatlah bahaya, baik untuk pemilik dan warga sekitar,” terangnya.

Diakuinya, pemilik buaya sudah pernah menawarkan agar Pemkab Berau yang melanjutkan pemeliharaan buaya miliknya. Sekaligus merelokasinya ke tempat penangkaran buaya di Mayang Mangurai, Teluk Bayur.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X