TANJUNG REDEB– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Berau sudah menutup tahapan pendaftaran penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Berau, beberapa hari lalu. Kini, giliran Partai Demokrat yang membuka peluang bagi putra dan putri terbaik Bumi Batiwakkal, mencoba peruntungan mendapatkan usungan dari Partai Demokrat pada Pilkada Berau 2020 mendatang.
Berlokasi di Sekretariat Partai Demokrat Berau di Jalan Bujangga, pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati resmi dibuka kemarin (22/9).
Ketua Tim Penjaringan Partai Demokrat Berau Edy Santosa mengatakan, di hari pertama pembukaan pendaftaran, sudah ada tiga relawan bakal calon yang mengambil formulir kepada pihaknya. “Tiga orang itu atas nama Taupan Madjid, Akhmad Maulana, dan Syarifatul Syadiah,” katanya kepada awak media ini, kemarin (22/9).
Dalam pendaftaran itu, ia menerangkan terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi para kandidat. Selain harus mengisi formulir, juga harus mengisi surat-surat pernyataan yang sudah disiapkan pihaknya. “Kalau (SKCK dan lain-lainnya) itu nanti menyusul. Setelah kami lakukan survei, baru kelengkapan administratifnya dilengkapi,” ucapnya.
Edy juga menyebut nama Muharram dan Agus Tantomo sebagai calon petahana, yang telah berkomunikasi dengan pihaknya. “Yang jelas, incumbent juga menghendaki Demokrat jadi koalisinya,” terangnya.
“Dan untuk batas pengembalian formulir telah kami tetapkan sampai 30 November 2019 nanti,” tambahnya.
Dikonfirmasi mengenai pengambilan formulir pendaftaran di Demokrat, Taupan Madjid mengaku baru mengetahuinya. Dia menduga, pengambilan formulir tersebut dilakukan relawan yang menginginkan dirinya tampil pada Pilkada Berau tahun depan.
“Saya masih berstatus ASN (aparatur sipil negara). Silakan saja relawan (mengambil formulir, red) karena itu aspirasi mereka, tapi bukan atas perintah saya,” katanya.
Dirinya mengakui, selama ini banyak pengurus partai yang berkunjung ke kediamannya. Mendorongnya untuk maju di Pilkada Berau 2020. Namun sejauh ini, dirinya terus menyampaikan bahwa statusnya masih sebagai abdi negara.
Selain di Demokrat, Taupan juga turut mendaftar pada penjaringan bakal calon yang dibuka PDIP. “(Pendaftaran) di PDIP juga melalui relawan,” terangnya.
Yang pasti, Kepala Dinas Perhubungan Kaltara ini belum bisa memutuskan. Dirinya merasa waktu untuk memikirkannya masih panjang. “Kita liat aja nanti. Saya rasa semua ada konsekuensinya dan lagian tahun depan masa kerja saya masih tiga tahun. Saya juga harus dapat restu dari keluarga,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Syarifatul Syadiah juga mengaku tak mengetahui adanya pengambilan formulir pendaftaran bakal calon di Partai Demokrat yang mengatasnamakan dirinya. “Saya tidak tahu. Saya lagi di Bontang mau ke Balikpapan, malah saya baru dengar ini (pengambilan formulir),” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Sari tersebut juga beranggapan, formulir tersebut diambil oleh pihak yang menginginkan dirinya maju di pilkada 2020. “Mungkin relawan, pendukung atau apalah namanya ya. Nanti saya akan cari informasinya dulu,” terangnya.
Sementara itu, figur baru juga muncul dalam pembukaan pendaftaran calon dari Partai Demokrat. Ya, Akhmad Maulana yang kemarin diwakili adiknya Ismail, turut mengambil formulir guna mencoba peruntungan dalam memperebutkan perahu Partai Demokrat menuju Pilkada Berau 2020. “Saya mewakili kakak saya. Jadi nanti akan dikabari lagi,” singkatnya, karena merasa tak bisa memberikan banyak komentar mengenai latar belakang dan alasan mengapa kakaknya ingin ambil bagian dalam pesta demokrasi di Berau tahun depan.
Namun, dari informasi yang dihimpun Berau Post, Akhmad Maulana memang salah satu putra Berau yang berkarier di luar daerah.
