Produksi Pisang Kepok Turun

- Jumat, 27 September 2019 | 18:17 WIB

TANJUNG REDEB – Tingginya permintaan pangsa pasar Malaysia terhadap komoditi pisang kepok asal Kalimantan Timur (Kaltim), disambut baik oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau.

Bahkan, Kepala Distanak Berau Mustakim menyebut, Berau bersama Bontang dan Kutai Timur merupakan daerah penghasil pisang di Bumi Etam –sebutan Kaltim-.

“Namun karena adanya virus yang menyerang, produksi pisang di Berau sudah tidak seperti dulu lagi,” katanya kepada Berau Post baru-baru ini.

Beberapa tahun lalu, untuk sentra produksi pisang kepok di Berau disebutnya berada di lokasi Mera’ang dan Kampung Tumbit Melayu. Namun, seiring waktu mulai beralih fungsi ke komoditi lainnya.

Karena itu, apabila ada permintaan pasar terhadap pisang kepok, pihaknya siap memprogramkan kembali penanaman pisang kepok di masyarakat. 

Di samping itu dirinya juga menyadari untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, harus ada infrastruktur memadai. Sebab, pisang yang baru dipanen harus dibersihkan dahulu kemudian dibawa ke kontainer.

“Hanya saja persoalannya kondisi pelabuhan untuk ekspor di Berau ini belum ada,” ucapnya.

Pada 2016 lalu, Mustakim menyebut pernah ada investor asal Lampung yang menginginkan pisang kepok dari Berau. Dan lahan di Berau dianggap berpotensi untuk mengembangkan komoditi pisang.

Sayangnya, ketiadaan pelabuhan yang memadai membuat rencana tersebut batal. “Bila nantinya ada (pelabuhan, red), maka investor tentu akan mudah untuk masuk,” ucapnya.

Di tempat terpisah, data dari Dinas Pangan Berau mencatat pada 2017 produksi pisang mencapai 103.114 kwintal. Angka ini menurun setahun kemudian, dengan hanya menjadi 88.984 kwintal. 

Penurunan ini disampaikan Kepala Seksi Ketersediaan Pangan Dinas Pangan Berau Muhammad Jum’an dikarenakan banyaknya lahan masyarakat yang beralih fungsi. Baik menjadi lahan kelapa sawit hingga pertambangan.

“Dulu tahun 2000-an banyak sekali orang dari luar daerah datang ke Berau untuk membeli pisang kepok,” tuturnya.

Hal ini terbukti dengan adanya terminal agribisnis yang pernah dibuat Dinas Pertanian dahulu. Untuk melayani pembeli dari luar Berau.

Lebih lanjut, bila nanti ada investor yang ingin membuka eksportir di Berau, ia optimis masyarakat akan kembali bertanam pisang kepok kembali.

Dan bila nantinya ekspor tersebut dapat berjalan, ia berharap semoga nanti untuk pabrik pengolahan pisang sendiri bisa didirikan di Berau. “Khususnya pabrik pengolahan tepung,” singkatnya. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X