‘Pemadaman Listrik’ Makan Korban, Seorang Pelajar Tewas Tersetrum saat Matikan Genset

- Selasa, 1 Oktober 2019 | 15:03 WIB

TELUK BAYUR - Diduga karena tersetrum aliran listrik, seorang pelajar berinisial MAJ (17), meninggal dunia. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 Wita, Minggu (29/9). Saat kejadian, di permukiman di Jalan Marsma Iswahyudi, Kelurahan Rinding, Teluk Bayur, memang tengah mendapat giliran pemadaman listrik dari PLN. 

Untuk tetap mendapat penerangan di rumahnya, korban menggunakan generator set (genset). Tak berselang lama, saat listrik padam berakhir, korban hendak mematikan genset yang digunakan. Namun nahas, korban malah tersetrum dan terpental hingga kepalanya terbentur ke lantai. 

Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono melalui Kapolsek Teluk Bayur Iptu Nur Hadi yang dikonfirmasi  membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan Nur Hadi, korban telah meninggal dunia sekitar pukul 05.30 Wita kemarin, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai.

“Diduga korban tersetrum, kemudian terlempar. Kepalanya bagian belakang membentur lantai,” ujarnya kepada Berau Post.

Setelah tersetrum, korban memang tak sadarkan diri. Makanya pihak keluarga langsung melarikannya ke RSUD. Namun saat menjalani perawatan, kondisinya semakin kritis hingga mengembuskan napas terakhir. 

“Terpentalnya kurang lebih satu meter, namun kepala belakangnya yang jatuh duluan,” ungkapnya. Menurut kapolsek, orangtua korban sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. Di rumah duka, para tetangga juga terlihat melayat dan mendoakan, hingga mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhir.

“Korban merupakan pelajar di salah satu SMK yang ada di Berau,” katanya. Saat melayat, tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku mengenal korban sebagai pribadi yang baik dan murah senyum. Korban disebutnya, juga kerap membantu pemilik usaha pencucian motor yang ada di Jalan Marsma Iswahyudi. 

“Baik anaknya, kami tidak menyangka juga. Memang saat kejadian itu tengah terjadi pemadaman listrik. Kami baru tahu tadi pagi (kemarin, red),” katanya. Sementara itu, keluarga korban juga belum bersedia dimintai keterangan karena masih berduka setelah ditinggal korban.

Saat dikonfirmasi, Manajer Unit Layanan Pelanggan (UP3) PLN Berau Hendra, mengaku baru mengetahui kejadian tersebut. “Saya baru tahu kejadiannya ini,” katanya. 

Dia mengakui, sejak beberapa hari lalu memang pihaknya melakukan pemadaman bergilir kepada pelanggan PLN. 

Sebelumnya Hendra menyebut, pemadaman bergilir terjadi karena kurangnya suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati. Kurangnya suplai daya dari PLTU Lati disebutnya, karena boiler di PLTU yang dikelola oleh PT Indo Pusaka Berau (IPB) itu rusak. Pihaknya bersama PT IPB saat ini tengah berupaya membenahi gangguan yang terjadi, namun terdapat kesulitan yang membuat penyelesaian perbaikan tidak dapat diprediksi sampai kapan.

“Tapi untuk pemadaman sendiri, kami berusaha semaksimal mungkin agar sistem kelistrikan Berau segera pulih,” katanya. (*/hmd/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X